CHICAGO - Ini kabar baik bagi kolektor majalah pria dewasa, PlayboyPara penggemar majalah nudis itu tak perlu khawatir lagi koleksinya bakal dibuang oleh orang tua ataupun istri di rumah.
Playboy Enterprises, Inc
BACA JUGA: Pengumuman Kelulusan UN Lewat Twitter
yang menjadi penerbit Playboy telah menyediakan layanan berbasis web yang memungkinkan para penggemar Playboy menyimak lembar demi lembar artikel ataupun foto majalah itu sejak pertama kali terbit 57 tahun silam"Mereka tak perlu lagi menyimpan 682 edisi Playboy yang diterbitkan sejak 57 tahun lalu di bawah kasur," ujar Jimmy Jellinek, penanggung jawab konten Playboy.
Angka penjualan majalah yang berbasis di Chicago itu memang merosot
BACA JUGA: iPad 2 Bakal jadi Superkomputer
Jika pada 2006 masih mampu menjual 3,15 juta eksemplar, kini Playboy hanya terjual 1,5 juta saja.Dalam beberapa tahun ini, Playboy berusaha dengan segala macam cara untuk menarik pembaca
BACA JUGA: 2012, Bio Farma Produksi Vaksin Flu Burung
Terobosan lainnya ketika Playboy menjadikan tokoh kartun Marge Simpson sebagai sampul muka.Namun upaya Playboy kali ini dengan layanan berbasis web, dianggap sebagai upaya yang bukan hanya untuk menjaring pembaca dari kalangan muda tetapi sekaligus "generasi baby boomers" atau orang tua mereka yang mungkin ingin melihat lagi deretan gambar para bintang film, atau wawancara Playboy dengan orang-orang terkenal seperti John Lennon, Dr Marthin Luther King atau ketika Jimmy Carter menumpahkan nafsu dalam hatinya yang akhirnya membuatnya sebagai salah satu wawancara legendaris.
Jellinek optimistik upaya Playboy kali ini bakal berhasilPasalnya, pembaca Playboy cukup membayar USD 8 per bulan atau USD 60 per tahun untuk layanan yang disebut Jellinek bakal menggugah nostalgia bersama ituBahkan mantan editor di Maxim itu menyebut terobosan Playboy kali ini sebagai "Mesin Waktu Paling Seksi di Dunia".
Tapi analis industri justru melihat upaya Playboy itu bakal sia-sia"Masalah di Playboy itu bukan hanya karena hilangnya wawancara yang kuat tapi juga kehilangan pemimpin," ujar Samir Husni, Direktur Pusat Inovasi Majalah di University of Mississippi School of Journalism.
Husni meragukan layanan baru itu bakal bermanfaat banyak bagi Playboy"Pertanyaannya adalah, apakah saya perlu? Apakah ini relevan bagi saya?" kata Husni"Jawabnya adalah tidak, tidak dan tidak." (ap/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Microsoft Segera Akuisisi Skype
Redaktur : Tim Redaksi