"Kami sudah laporkan ke pak Djohar (Arifin, ketua umum PSSI). Nanti Exco akan dipanggil oleh ketua umum untuk membahas laporan dari kami," ujar Widjajanto saat ditemui di kantor PSSI, kemarin (18/10).
Dalam pertemuan dengan Djohar, Widja mengaku telah melaporkan tentang kondisi kesiapan kota penyelenggara dan kondisi klub-klub. Karena itu, PT LPIS masih menunggu tindak lanjut terkait pendanaan karena klub peserta membutuhkan dana untuk mengikuti playoff.
"Kami pikirkan kondisi klub, mereka juga memiliki masalah pendanaan," ucap alumnus universitas Airlangga Surabaya tersebut.
Terkait waktu pelaksanaan dan tempat, Widja masih belum memutuskan karena menunggu tindak lanjut dari Exco terlebih dahulu. Waktu baru bisa dipastikan setelah Exco memberikan persetujuan mana kota yang akan dipilih sebagai tuan rumah playoff.
Sebelumnya, Widja menuturkan bahwa perubahan playoff bisa terjadi jika melihat kondisi kompetisi IPL musim depan. Dengan 16 klub, IPL juga harus mengambil langkah ke depan terkait keputusan dua klubnya, Semen Padang dan Persijap Jepara yang memlih pindah ke ISL.
"Keputusan akan diumumkan setelah ada pembicaraan di Exco. Kami berharap pak Djohar segera memanggil Exco dan ada keputusan dari rapat. Kasihan klub menunggu," tuturnya.
Sementara itu, ketua bidang kompetisi PSSI Sihar Sitorus sebelumnya telah menegaskan bahwa PSSI siap membantu terkait pendanaan penyelenggaraan playoff. Utamanya, terkait pembiayaan untuk transportasi dan akomodasi peserta.
Menurut Sihar, niat LPIS untuk melanjutkan playoff juga harus melihat kondisi klub-klub. Alasannya, saat ini klub-klub dalam kondisi keuangan yang tidak sehat.
"LPIS laporkan ke PSSI, nanti pasti akan ada bantuan untuk penyelenggaran Playoff," tandas lelaki yang juga menjabat sebagai Exco PSSI tersebut.
Tim yang akan melakoni playoff adalah klub IPL Bontang FC dengan tiga runner up Divisi Utama, PSLS Lhokseumawe, PSIR Rembang dan Persbul Buol. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum ke AFF, Timnas Butuh Dua Kali Ujicoba
Redaktur : Tim Redaksi