PLN Bangun Lima Pembangkit Mikro Hidro

Juga Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Matahari

Kamis, 15 Juli 2010 – 05:12 WIB

JOGJA - Indonesia dengan suhu tropisnya membuat banyak memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpahNamun sayang, melimpahnya SDA belum sepenuhnya digarap secara maksimal, baik pemerintah maupun masyarakat, terutama untuk pemenuhan pasokan listrik

BACA JUGA: DPR-Pengusaha Segera Bahas Kenaikan TDL

Salah satu potensi sumber daya alam yang dapat diubah sebagai sumber energi listrik ialah mikro hidro/air, matahari dan biotanol
Dan sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik, PLN pun terus berupaya mengembangkan engergi terbaru dari SDA yang ada untuk memenuhi pasokan listrik di tanah air

BACA JUGA: Kredit Perbankan Turun Rp. 2,42 Triliun



"Terus terang memang kita belum serius menggarap sumber energi yang kita miliki," kata  Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan dalam acara talk show bertema tantangan pemenuhan sumber daya manusia berkualitas unutk pemenuhan energy nasional di auditorium University Club (UC) UGM, kemarin (14/7)
Acara ini diselenggarakan Engineering Career Center (ACC) UGM  dan didukung Radar Jogja.

Dahlan menambahkan satu-satunya sebagai perusahaan negera penyedia listrik, PLN telah menyediakan dana sebesar Rp 250 miliar untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikro hidro

BACA JUGA: Gelar Pameran, Riau Cari Investor untuk Kembangkan Potensi

Proyek pembangkit tenaga air ini akan dibangun di pulau-pulau terpencil di tanah air yang mulai dikerjakan tahun ini dan ditargetkan selesai akhir 2012 mendatang

"Sumatera Utara merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai kota pembangkit tenaga mikro hidro, kini tinggal daerah lain menyusul seperti Sumbawa yang sebagian sudah mengandalkan mikro hidroFlores juga sudah menggunakan pembangkit listrik biotanol," terang mantan wartawan Jawa Pos ini.

Dimana saja mikro hidro itu dibangun? Dahlan menjelaskan pembangkit listrik alternatif tenaga air atau mikro hidro di bangun di lima pulau terpencil antara lain Pulau Bunaken Manado, Wakatobi Kendari, Gerawang Kalimantan Tengah, Banda dan Gili Trawangan NTBAlasannya, dipulau itu sangat potensial untuk pendirian pembangkit mikro hidro dan sulit  dijangkau dengan  pembangkit listrik lainPembangkit listri mikro hidro memiliki nilai ekonomis yang tinggi untuk pemenuhan listrik dalam waktu jangka panjang"Memang ongkos pembuatannya mahal, tapi nilai ekonomisnya tinggi dibanding pembangkit lain," terang bos Jawa Pos ini.

Dahlan pun membeberkan ongkos biaya pembangkit listrik PLN tinggiMenurutnya, ongkos pembiayaan listrik PLN tinggi karena selama ini PLN masih mengandalkan BBM (bahan bakar minyak) daripada teknologi energi yang lain seperti matahari, biotaol, mikro hidro dan yang lainPadahal, BBM masih menggantungkan negara lain dan pasokan BBM sering terlambat karena ombak tinggi yang mengganggu kapal pengangkut BBM.

"Di Jawa, untuk menghasilkan 1 KW dengan menggunakan BBM membutuhkan biaya antara Rp 800 hingga Rp 900, sedangkan di luar Jawa antara Rp 1.200 hingga Rp 1.500Padahal kalau menggunakan pembangkit tenaga matahari kosnya sekitar Rp 1.300 per 1 KWNamun, teknologi untuk mengubah matahari menjadi listrik biayanya tidak murah, tapi suatu saat menjadi murah," tegas pria kelahiran Magetan ini.

Selain tengah membangun pembangkit listrik mikro hidro, PLN juga tengah merencanakkan pembangkit listrik tenaga matahariPembangkit listrik matahari ini akan dibangun terkosentrasi disebuah wilayah tertentu dengan kapasitas jumlah besarSehingga pembangkit model terkosentrasi dan besar itu dapat memenuhi pasokan listrik diwilayah lokasi pembangkit dibangun.

"Swasta juga diperbolehkan membangun pembangkit listrik karena memang dalam undang-undang diaturPasokan listrik dari swasta sudah 16 persen, salah satunya ada di Karawang Bekasi," jelas pria yang fasih bahasa Mandarin ini.

Untuk mengatasi krisis listrik ditanah air, lanjut Dahlan, tidak hanya menjadi tugas PLN dan pemerintah saja tapi seluruh rakyat IndonesiaKarena itu, ia mengusulkan kepada pemerintah membuat peraturan yang menggatur tentang orang-orang kaya untuk menggunakan teknologi atap rumah yang dapat mengubah energi matahari menjadi listrikIa mencontohan rumah tipe 200, dana yang disiapkan untuk pengadaan atap sekaligus sebagai pengubah listrik biayanya sebesar Rp 400 juta"Saat ini memang masih mahal, tapi suatu saat akan murah apabila banyak yang menggunakan," papar pria yang pernah ganti hati ini(mar)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Ramadan, Kalsel Edarkan Gula Rafinasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler