PLN Batam Tak Mampu Tutupi Biaya Operasional, Begini Jadinya

Jumat, 08 September 2017 – 23:45 WIB
PLN. Foto: dok jpnn

jpnn.com, BATAM - PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam terpaksa melakukan pemadaman hingga waktu yang belum ditentukan.

Penyebabnya adalah berkurangnya biaya operasional serta defisit daya akibat pemeliharaan pembangkit.

BACA JUGA: Galangan Kapal Dibobol, Peralatan Senilai Rp 1 Miliar Raib

Pemadaman yang sudah berlangsung selama beberapa hari terakhir ini bisa terjadi dua hingga tiga kali sehari.

"Kami mohon maaf kepada para pelanggan, pemadaman ini memang harus kami lakukan mengingat biaya operasional yang semakin tinggi dan tidak dapat lagi tertutupi.

BACA JUGA: Unggulan Teratas Lolos ke Final Djarum Sirnas Kepri 2017

“Bila ada salah satu pembangkit yang off karena pemeliharaan akan terjadi defisit," ujar Manajer of Public Relations bright PLN Batam, Bukti Panggabean.

Bukti menyampaikan, wilayah pemadaman akan tersebar di Kota Batam. Agar sektor industri dan bisnis tidak terganggu, dua sektor ini akan diprioritaskan agar tidak terjadi pemadaman.

BACA JUGA: MoU PT NTB dengan SCC, Bangun Wisata Kepri Lewat Nongsa

Apalagi kondisi investasi di Batam sedang lesu dan mengalami penurunan. "Hal tersebut dilakukan untuk menjaga iklim investasi di Batam, durasi padam akan menyesuaikan dengan kemampuan pembangkit dan beban feeder," jelas Bukti.

Untuk mengurangi dampak terjadinya pemadaman, Bukti mengimbau para pelanggan dapat melakukan penghematan penggunaan tenaga listrik selama dilakukannya pemulihan sistem. "Misalnya dengan mematikan lampu, dan alat-alat elektronik apabila tidak dipergunakan,” beber Bukti.

Terkait tidak tertutupinya biaya operasional, hal itu lanjut bukti akibat tingginya disparitas harga produksi dengan harga jual. Dimana Biaya Pokok Penyedian (BPP) tenaga listrik di Batam Rp 1.448/kwh sedangkan harga jual bright PLN Batam rata-rata hanya Rp.1.350/kwh.

Selisih antara BPP dan harga jual tersebut yang mengakibatkan anak perusahaan PLN Persero ini merugi. "Jujur ini situasi yang berat untuk kami di bright PLN Batam, di satu sisi kami harus memberikan keandalan suplai listrik ke pelanggan di sisi lain kami tidak punya cukup biaya operasional untuk menjaga keandalan tersebut," tambah Bukti.

Apalagi beban puncak di Batam sudah mencapai kurang lebih 416 MW. Hal itu dikarenakan pertumbuhan sektor konsumtif atau rumah tangga sangat pesat di Batam dari 32 persen menjadi 37 persen dari total pelanggan PLN Batam.

Sedangkan sektor produktif atau industri dan bisnis justeru turun dari tahun ke tahun. "Dulu mencapai 32 persen, sekarang hanya 25 persen dari total pelanggan bright PLN Batam," ungkap Bukti.

Sebelumnya bright PLN Batam bisa mengantisipasinya dengan membangun infrastruktur di daerah yang pertumbuhan rumah tangganya tinggi seperti wilayah Batamcenter. "Di Batam Centre pertumbuhan pelanggannya paling tinggi se-Batam, 2,07 persen per tahun," bebernya.

Karena keterbatasan biaya investasi dan juga penolakan warga terhadap pembangunan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT 150 KV) Batu Besar-Nongsa, hal tersebut kini tidak dapat dilaksanakan.

Terkait jadwal pemadaman, pelanggan PLN Batam dapat memperoleh informasi pemadaman melalui contact centre bright PLN Batam 123 dari Telpon rumah atau 0778 123 dari HP dan dapat juga dilihat pada website info.plnbatam.com dan Facebook bright PLN Batam di www.facebook.com/brightPLNBatam. (hgt)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Modus Baru Penipuan Perempuan Mengaku Pegawai PLN


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler