JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana akan menurunkan tarif listrik bagi kalangan industri dalam waktu dekat iniNamun, penurunan tarif ini hanya diberlakukan pemakaian listrik pada pukul 23.00 sampai pukul 07.00.
"Rencana penurunan tarif listrik bagi kalangan industri tersebut sedang digodok
BACA JUGA: PT Medco Gandeng ITB
Turunnya diperkirakan mencapai sekitar 20 persen,’’ ucap Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan melalui siaran persnya, Minggu (27/2).Dijelaskank Dahlan, saat ini pelanggan industri membayar listrik ke PLN rata-rata sebesar Rp 730/kWh selama 24 jam
BACA JUGA: Wings Air Beli 15 Pesawat
"Dengan diturunkannya tarif listrik hingga 20 persen terhadap kalangan industri pada kurun waktu delapan jam tersebut, maka tarif listrik yang sebelumnya Rp730/kWh menjadi Rp 550/kWh," ujarnya.Dahlan mengatakan renancana penurunan tarif untuk mendorong industri agar mampu melakukan efisiensi secara besar-besaran, dengan cara menggeser jam kerja
"PLN sangat prihatin melihat kenaikan harga minyak mentah dunia yang sangat mengkhawatirkan
BACA JUGA: Jaring Ritel, Garuda Rangkul Travel Agent
Penurunan tarif ini antara lain juga sebagai bentuk antisipasi PLN untuk menekan biaya produksi listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM),"ujarnyaDengan penurunan tarif tengah malam kata Dahlan, diharapkan industri mengurangi pemakaian listrik di waktu senja hari, kalau perlu menghentikan sama sekali aktivitas mereka dengan menggantinya pada malam hari"Bagi industri lebih senang menaikkan upah buruh dimalam hari asal tarif listriknya murah daripada menghemat ongkos buruh tapi tarif listriknya mahal,"katanya
Seperti diketahui PLN harus memproduksi listrik 5.000 MW lebih banyak pada jam 17.00 sampai jam 22.00 untuk memenuhi beban puncakPLN menanggung beban yang sangat berat, karena untuk beban puncak itu harus menggunakan bahan bakar minyak, mengingat jatah gas untuk PLN terus berkurang
"Pemakaian listrik oleh masyarakat belakangan ini naik secara drastis seiring dengan membaiknya keadaan ekonomi, tapi jatah gas untuk PLN malahan terus menurunSeperti diketahui, setiap kehilangan gas sebanyak 100 mmbtud, PLN harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 6 triliun setahun,” pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Epson Naikkan Kapasitas Pabrik
Redaktur : Tim Redaksi