PLN Berencana Turunkan Tarif Listrik Industri

Minggu, 27 Februari 2011 – 19:08 WIB

JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana akan menurunkan tarif listrik bagi kalangan industri dalam waktu dekat iniNamun, penurunan tarif ini hanya diberlakukan pemakaian listrik pada pukul 23.00 sampai pukul 07.00.

"Rencana penurunan tarif listrik bagi kalangan industri tersebut sedang digodok

BACA JUGA: PT Medco Gandeng ITB

Turunnya diperkirakan mencapai sekitar 20 persen,’’ ucap Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan melalui siaran persnya, Minggu (27/2).

Dijelaskank Dahlan, saat ini pelanggan industri membayar listrik ke PLN rata-rata sebesar Rp 730/kWh selama 24 jam
Aturan baru itu nantinya  diberlakukan menjadi sekitar Rp 550/kWh

BACA JUGA: Wings Air Beli 15 Pesawat

"Dengan diturunkannya tarif listrik hingga 20 persen terhadap kalangan industri pada kurun waktu delapan jam tersebut, maka tarif listrik yang sebelumnya Rp730/kWh menjadi Rp 550/kWh," ujarnya.

Dahlan mengatakan renancana penurunan tarif untuk mendorong industri agar mampu melakukan efisiensi secara besar-besaran, dengan cara menggeser jam kerja
Sekaligus kata dia, akan memberikan kesempatan kepada tenaga kerja untuk memperoleh penghasilan lebih baik, karena bekerja di malam hari tentu akan mendapatkan upah tambahan.

"PLN sangat prihatin melihat kenaikan harga minyak mentah dunia yang sangat mengkhawatirkan

BACA JUGA: Jaring Ritel, Garuda Rangkul Travel Agent

Penurunan tarif ini antara lain juga sebagai bentuk antisipasi PLN untuk menekan biaya produksi listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM),"ujarnya

Dengan penurunan tarif tengah malam kata Dahlan, diharapkan industri mengurangi pemakaian listrik di waktu senja hari, kalau perlu menghentikan sama sekali aktivitas mereka dengan menggantinya pada malam hari"Bagi industri lebih senang menaikkan upah buruh dimalam hari asal tarif listriknya murah daripada menghemat ongkos buruh tapi tarif listriknya mahal,"katanya

Seperti diketahui PLN harus memproduksi listrik 5.000 MW lebih banyak pada jam 17.00 sampai jam 22.00 untuk memenuhi beban puncakPLN menanggung beban yang sangat berat, karena untuk beban puncak itu harus menggunakan bahan bakar minyak, mengingat jatah gas untuk PLN terus berkurang

"Pemakaian listrik oleh masyarakat belakangan ini naik secara drastis seiring dengan membaiknya keadaan ekonomi, tapi jatah gas untuk PLN malahan terus menurunSeperti diketahui, setiap kehilangan gas sebanyak 100 mmbtud, PLN harus mengeluarkan biaya tambahan sekitar Rp 6 triliun setahun,” pungkasnya(yud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Epson Naikkan Kapasitas Pabrik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler