jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah menerbitkan laporan keuangan 2019 Audited, dengan perbandingan laporan posisi keuangan 31 Desember 2018.
Perseroan mencatat laba bersih Rp4,32 Triliun serta laba operasi setelah subsidi pemerintah Rp44,16 Triliun dengan EBITDA 2019 Rp81,66 Triliun.
BACA JUGA: Erick Thohir Rombak Direksi PLN
"Dengan kondisi tarif yang tidak naik sepanjang 2019, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp285,64 Triliun meningkat 4,67 persen dari tahun lalu," ujar Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka.
Perseroan bertumbuh secara konsisten, di mana kenaikan volume penjualan kWh menjadi sebesar 245,52 Terra Watt hour (TWh) atau naik 4,65 persen dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 234,62 TWh.
BACA JUGA: Pegawai BUMN Wajib Masuk Kerja 25 Mei 2020, Bang Arya Bilang Begini
Peningkatan penjualan kWh ini kata Suprateka didukung oleh adanya pertumbuhan jumlah pelanggan, di mana sampai dengan akhir Desember 2019 telah mencapai 75,7 juta dengan daya tersambung 136.600 MVA atau bertambah sebanyak 3,8 juta pelanggan dengan daya 7.700 MVA dari posisi akhir Desember 2018 sebesar 71,9 juta pelanggan.
Dengan demikian, rasio elektrifikasi nasional dapat digenjot dari 98,3 persen pada 2018 menjadi 98,89 persen pada akhir 2019.
BACA JUGA: Sarah Sechan Sarankan Indira Kalistha Lebih Banyak Belajar Daripada Bicara
Secara operasional, hingga akhir 2019, perusahaan telah berhasil menambah kapasitas terpasang pembangkit sebesar 4.588 Mega Watt (MW) dari 57.646 MW pada 2018 menjadi 62.234 MW pada 2019.
Jaringan transmisi khususnya untuk evakuasi daya pembangkit yang telah beroperasi meningkat 6.211 kilometer sirkuit (kms) dari 53.606 kms pada 2018 menjadi 59.817 kms sampai dengan akhir 2019.
Kemudian penambahan kapasitas Gardu Induk sebesar 17.507 Mega Volt Ampere (MVA) dari 131.164 MVA pada 2018 menjadi 148.671 MVA.
"Hasil audit subsidi dan kompensasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI) menunjukkan terjadinya penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP) pada 2019 dibandingkan 2018, hal ini merupakan hasil dari upaya efisiensi yang dilakukan oleh PLN selama 2019," tandasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy