PLN Dukung Pengembangan Inovasi Teknologi

Selasa, 16 Oktober 2012 – 07:45 WIB
JAKARTA – PT PLN (Persero) menganggarkan Rp 100 miliar untuk mendukung kegiatan dan pengembangan inovasi teknologi pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN. Sepanjang tahun ini, karyawan PLN di seluruh Indonesia berhasil menelurkan 207 karya inovasi.

’’Dalam tiga tahun terakhir, jumlah karya inovasi dari internal PLN terus meningkat. Rata-rata per tahun ada 200-an produk inovasi,” kata Satri Falanu, kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN.

PLN akan terus mengembangkan produk inovatif agar dapat dimanfaatkan unit-unit di seluruh Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap impor. Saat ini komposisi penggunaan produk dari dalam negeri di PLN baru sekitar 30 hingga 40 persen.

Untuk itu, berbagai inovasi yang dikembangkan PLN akan dimanfaatkan untuk operasional perusahaan ke depan. ”PLN bertekad untuk terus berinovasi guna meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia dan menjadi perusahaan listrik yang kuat,” Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono.

Pada ajang KNIFE dan Pameran Karya Inovasi 2012 sebagai bagian dari peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-67 yang akan jatuh pada 27 Oktober 2012, PLN meluncurkan enam produk karya inovasi terbaru. Pertama, Cipanik atau kunci panel elektronik yang digunakan pada panel gardu distribusi dan gardu pelanggan yang dibuat PLN Distribusi Jawa Timur.

Kedua, Smart UFR atau Smart Under Frekuensi Rele. Alat ini bekerja jika terjadi penurunan frekuensi dan akan memberikan perintah trip berdasarkan jumlah daya penyulang. Produk inovasi PLN Puslitbang Ketenagalistrikan ini sudah dipasang di beberapa lokasi. Di antaranya di Gardu Induk Bunar, GI Pagelaran, PLTD Kota Baru, dan PLTD Merawang.

Ketiga, Mantel Lindu atau Manajemen P2TL Online Terpadu yang dibuat dari APJ Surabaya Selatan. Inovasi ini berupa aplikasi pemprosesan target operasi terhadap pelanggaran pemakaian kelistrikan pelanggan.

Sedangkan keempat, Automatic Tape Roller (ATR) karya inovasi dari PLN Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). ATR merupakan peralatan yang dioperasikan secara otomatis. Di antaranya untuk melilitkan pita pelindung pada konduktor jaringan distribusi tengangan menengah yang rusak dalam keadaan bertegangan.

Kelima, Portable Digital Electric Test (P"DE Test), yaitu alat uji peralatan gardu induk dengan meninjeksi arus dan tegangan. Keenam, Klik OK atau Perubahan Metode dan Konstruksi Pengaman Alat Pembatas dan Pengukur (APP). Klik OK berupa alat pengunci yang dipasang menyatu dengan pelindung kotak APP (terminal meteran listrik).

PLN juga menyosialisasikan standar perusahaan untuk pengaturan batas harmonisa dan meter energi prabayar fase 3. Seperti diketahui, hingga saat ini, PLN menerapkan meter energi prabayar fase tunggal dengan jumlah mencapai 5 juta pelanggan. ”Kesuksesan penerapan pelanggan fase satu ini akan diterapkan untuk pelanggan fase 3,” tutur Adi. (dri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penerima Raskin Berkurang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler