Manager PLN Cabang Mataram, Taufik Eko Wardiyanto mengatakan, pelayanan perpindahan atau migrasi tidak dipungut biaya alias gratis, ditambah proses yang mudah dan cepat. ‘’Banyak kemudahan dan keuntungan yang didapat pelanggan dengan menggunakan listrik prabayar atau listrik pintar ini,’’ ungkapnya.
Kata Eko, dengan listrik pintar, pelanggan dapat mengatur sendiri penggunaan listrik. Pengisian token atau pulsa listrik mudah dilakukan. Tidak khawatir ancaman pemutusan serta terbebas dari beban pemakaian listrik minimum.
‘’Jadi jika pelanggan ingin beralih ke listrik pintar ini tinggal datangi PLN terdekat. Proses migrasi tidak memakan waktu lama,’’ jelasnya.
Kegiatan kemarin, lanjut Eko, sekaligus sebagai ajang sosialisasi program kelistrikan ke pelanggan. Tak hanya soal listrik pintar, petugas juga mengedukasi pelanggan untuk melakukan penghematan penggunaan listrik. ‘’Intinya kami ingin mendekatkan pelayanan ke masyarakat dan mengajak masyarakat peduli,’’ tambahnya.
Saat ini, dari seluruh pelanggan PLN untuk sistem Lombok, baru separo yang menggunakan fasilitas listrik pintar. Penggunaan listrik pascabayar selama ini ikut memicu besaran tunggakan rekening listrik, termasuk di sistem Pulau Lombok. Eko menyebut, angka tunggakan terakhir sekitar Rp 6 miliar. Lebih dari setengahnya adalah tunggakan pelanggan rumah tangga. ‘’Dengan menggunakan listrik pintar ini pelanggan dipastikan tidak akan menunggak pembayaran listrik,’’ ungkapnya.
Dalam pelaksanaan gebyar listrik prabayar kemarin ikut melibatkan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK). MPLIK sudah membuat kerja sama dengan PLN mengenai pembayaran rekening listrik dan lainnya. mobil MPLIK yang beroperasi di Lombok sebayak 20 unit dari 40 unit yang ada di NTB.
Sementara itu, General Manager PLN Wilayah NTB, Akbar Ali, mengatakan, pelayanan dengan pendekatan langsung ke masyarakat akan lebih sering dilakukan PLN. Dengan begitu masyarakat akan lebih mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan kelistrikan.
‘’Tidak hanya soal sosialisasi listrik pintar. Kami juga terus mensosialisasikan gerakan hemat listrik. Terutama saat beban puncak dari pukul enam sore sampai sepuluh malam,’’ jelas Akbar.
Akbar menyebut, saat ini kondisi kelistrikan di NTB sedang siaga satu terutama sistem Pulau Lombok sedang siaga satu, menyusul perbaikan sejumlah mesin pembangkit. Meski begitu, pasokan daya masih normal setelah masuknya daya 12,5 megawatt dari PLTU Jeranjang.
Akbar juga menyinggung soal frekuensi pemadaman dalam sepekan terakhir. Dia menyebut penyesuain sistem menjadi pemicunya.‘’Kita bersyukur sistem kita sudah mulai kuat. Tapi kita akui setelah masuknya daya dari Jeranjang ke jaringan beberapa bagian terganggu karena proses penyesuaian. Namun lambat laun akan normal. Gangguan masih teratasi dan tidak menyebar. Saat barat padam seperti beberapa malam lalu, di Lotim dan Loteng normal,’’ paparnya. (guh/*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wali Kota Batam Ditegur Mendagri
Redaktur : Tim Redaksi