PLN IP Topang Kebutuhan Listrik Maluku Saat Nataru, Menteri ESDM Bilang Begini

Kamis, 19 Desember 2024 – 21:28 WIB
BMPP Nusantara 1 dengan kapasitas terpasang 60 Megawatt berlokasi di Desa Waai Provinsi Maluku yang memasok listrik ke sistem Ambon. Foto dok PLN IP

jpnn.com, MALUKU - PLN Indonesia Power (PLN IP) memastikan pasokan listrik cukup saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah Maluku dan sekitarnya.

Melalui pembangkit listrik apung Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara 1 berkapasitas 60 Megawatt (MW), PLN IP suplai lebih dari 56 persen dari kebutuhan saat beban puncak di sistem kelistrikan Ambon.

BACA JUGA: Penuhi Kebutuhan Nataru, PLN Indonesia Power Siapkan Ribuan Personil Siaga

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan kunjungan kerjanya merupakan penugasan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pasokan energi saat perayaan Nataru tersedia dengan baik.

"Presiden memerintahkan kepada kami untuk memastikan semua kesiapan terkait dengan menyonsong natal dan tahun baru," kata Bahlil.

BACA JUGA: Jamkrindo Kanwil Denpasar Menjamin 243.109 UMKM Senilai Rp 17,3 Triliun

Bahlil mengapresiasi upaya yang telah dilakukan PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik, khususnya saat perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Hal ini terbukti dengan adanya cadangan listrik yang dimiliki PLN untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat momen tersebut.

BACA JUGA: Pakar Hukum: Putusan BANI Cacat Hukum dalam Sengketa Museum Soeharto di TMII

"Untuk Maluku kenapa memastikan karena salah satu saudara kita yang banyak merayakan natal kan di sini, jadi kita memastikan betul. Terima kasih teman-teman PLN yang sudah mengantisipasi secara baik," tuturnya.

Sementara itu Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan proyeksi beban puncak periode Nataru untuk wilayah Ambon adalah sekitar 60,02 MW, sebagian besar listrik tersebut akan dipasok dari BMPP Nusantara 1 milik PLN IP.

"BMPP ini menjadi tulang punggung sistem kelistrikan wilayah Maluku khususnya Ambon, sehingga kami akan optimalkan operasionalnya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat saat Natal dan Tahun Baru," kata Edwin.

Dalam memantau keandalan pembangkit, PLN IP juga telah menerapkan sistem digitalisasi pembangkit pada BMPP Nusantara 1 melalui Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

REOC merupakan sistem digital yang terbukti andal dan efisien serta memiliki fungsi utama memantau lebih dari 21 GWh dari berbagai teknologi pembangkit listrik yang dapat dipantau secara realtime.

"Hal ini merupakan salah satu terobosan dan inovasi PLN untuk meningkatkan kemandirian energi di wilayah Indonesia Timur, sesuai dengan salah satu visi Presiden Prabowo yaitu Swasembada Energi," kata Edwin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler