“Kondisi Unit 3 yang sedang dalam pemeriksaan tidak terlalu berpengaruh terhadap kondisi kelistrikan Kalsel,” ungkap GM PLN Wilayah Kalselteng Yudy Setyo Wicaksono kepada Radar Banjarmasin (JPNN Grup).
Unit 3 sendiri saat ini masih dalam pemeriksaan para petugas. Kondisi pembangkit yang baru beberapa waktu lalu diresmikan oleh Gubernur Kalsel Rudy Ariffin tersebut saat ini belum dapat berfungsi maksimal.
“Memang ada sedikit dampak kepada pembangkit Unit 1 dan 2 saat Unit 3 mati tapi tidak terlalu berpengaruh, sudah diantisipasi,” kata Yudy.
Menurutnya, belum maksimalnya kemampuan Unit 3 tidak mempengaruhi pasokan listrik Kalsel, karena unit dengan kapasitas 1 x 65 megawatt itu memang belum dimasukkan dalam kemampuan pasok. Unit 3 masih dalam proses adaptasi dan diperkirakan baru normal dalam beberapa bulan ke depan.
”Biasanya dalam 2 bulan baru bisa beroperasi normal. Kita jaga unit 1 dan 2 agar tetap beroperasi maksimal supaya listrik Kalsel aman,” ujarnya.
Ditanya apakah kemampuan Unit 1 dan 2 ada penurunan mengingat kedua unit tersebut seharusnya sudah masuk masa pemeliharaan, Yudy menyatakan kedua unit pembangkit buatan Jepang tersebut masih normal. Kapasitas mesin pada tiap pembangkit sebesar 65 megawatt saat ini dapat menghasilkan daya 62 megawatt.
“Dua unit tersebut dalam kondisi baik, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan daya,” pintanya.
Unit 3 sendiri mengalami gangguan yakni ada indikasi vibrasi. Sebenarnya indikasi tersebut bukan berarti kerusakan, namun jika dibiarkan dikhawatirkan menyebabkan terjadinya kerusakan fatal.
“Jadi perlu pendinginan sebentar supaya normal kembali, ibarat mobil yang sedang kita pakai tiba-tiba ada bunyi tertentu dan ada getaran tentu perlu untuk diperbaiki,” pungkas Yudy. (tas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Boleh Kepras Jam Belajar di Sekolah
Redaktur : Tim Redaksi