jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menjawab pertanyaan anggota Komisi VII DPR Adian Napitupulu ihwal adanya upaya PLN membatasi produksi Pembangkit Listrik Lenaga Mikrohidro (PLTMH) di beberapa wilayah.
Zulkifli menegaskan bahwa PLN sangat menghargai kontrak yang disepakati dengan PLTMH tersebut.
BACA JUGA: Mulan Jameela Cecar PLN soal Utang Ratusan Triliun
"Kami ingin tegaskan satu hal, pak, bahwa PLN menghormati kontrak yang kami tandatangani dengan PLTMH itu. Nah, itu nomor satu, kami hormati kontrak," kata Zulkifli saat rapat dengar pendapat PLN dengan Komisi VII DPR, Selasa (25/8).
Zulkifli menjelaskan PLN akan membeli daya listrik sesuai dengan jumlah yang tertera dan disepakati di dalam kontrak dengan perusahaan.
BACA JUGA: Wanita Berjilbab Ditangkap Pedagang Usai Belanja, Bukan karena Mencuri
"Kalau di dalam kontraknya itu jumlahnya tertentu, kami akan ambil, beli listriknya sesuai kontrak," jelas dia.
Menurut Zulkifli, yang dipermasalahkan sebenarnya adalah bukan sampai pada angka kontrak. Namun, kata dia, yang dipermasalahkan adalah kelebihan setelah angka kontrak tersebut.
"Yang itu, mereka meminta kami membeli, padahal situasinya over supply," ujar Zulkifli.
Jadi, ia menegaskan, PLN harus memilih apakah membeli atau tidak terkait over supply daya listrik dari perusahaan tersebut.
"Yang penting bagi kami, kontrak tidak kami langgar. Angkanya jelas di situ, harganya juga tidak kami langgar, tetap sesuai kontrak," paparnya.
Menurut dia, kalau PLN memaksakan harus mengambil atau membeli yang over supply, maka akan kesulitan terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 ini.
Dia memastikan PLN terus membangun komunikasi yang baik dengan PLTMH, tetapi pada dasarnya pihaknya selalu menyampaikan untuk sama-sama menghormati kontrak.
Dengan demikian, kata dia, untuk yang kelebihan di atas kontrak, PLN bernegosiasi yang sifatnya win-win solution dengan perusahaan.
"Kalau seandainya mereka setuju dengan angka yang di atas angka kontrak itu, insyaallah kami akan ketemu titik temunya," paparnya.
Dia menegaskan bahwa PLN juga memiliki prioritas untuk meningkatkan produksi energi baru terbarukan.
"Itu sudah pasti, tetapi kalau itu mengakibatkan over supply di atas kontrak, itu yang perlu kami negosiasi," pungkas Zulkifli. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy