JAKARTA--Meski genangan air di beberapa kawasan mulai surut, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum berani menghidupkan listriknya. Bahkan, jumlah gardu listrik yang dipadamkan meningkat.
Jika Jumat (18/1) lalu jumlah gardu listrik yang dimatikan 1.199 unit, kemarin bertambah menjadi 1.624 gardu. "Kami sedang bersiap menormalkan kembali aliran listrik, tetapi menunggu air surut di sejumlah wilayah dulu," ujar Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Irwan Darwin dalam keterangan tertulisnya Sabtu (19/1).
Akibat air bah yang terus menggenangi Jakarta, sejumlah gardu listrik terpaksa dipadamkan demi alasan keselamatan. Irwan mengungkapkan, PLN segera menormalkan listrik di rumah para pelanggan begitu air surut. Namun, pihaknya akan meminta persetujuan aparat setempat untuk memastikan instalasinya aman.
"Bila instalasi di sisi PLN maupun pelangggan benar-benar siap, akan kami hidupkan," tuturnya.
Seperti diberitakan, Jumat (18/1) lalu luapan banjir besar di Jakarta menyebabkan sebagian area PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Muarakarang terendam air setinggi 1,5 meter. Akibatnya, pembangkit listrik utama yang memasok sebagian wilayah Jakarta tersebut tidak bisa beroperasi optimal.
"Ini menyebabkan pasokan listrik ke Jakarta berkurang dan beberapa area terpaksa dipadamkan," ujar Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN Ngurah Adnyana.
Meski begitu, dia memastikan beberapa unit PLTGU saat ini masih beroperasi dengan total daya sekitar 750 megawatt (MW) untuk memasok bagian utara Jakarta. Di samping PLTGU Muarakarang, beberapa gardu listrik di Jakarta terpaksa dipadamkan karena tergenang air atau area yang listriknya dipasok oleh gardu tersebut terendam. "Pemadaman tersebut pada dasarnya untuk menjaga keselamatan warga," katanya.
Di samping itu, warga yang daerahnya tergenang banjir diharapkan segera mematikan listrik dengan cara menurunkan posisi mini circuit breaker (MCB) atau sekering di meteran. "Demi keselamatan dan keamanan. Pastikan sekering tersebut dalam posisi off. Matikan juga semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak," sarannya.
Hal lain yang perlu diketahui masyarakat, kata Adnyana, setelah banjir surut dan keadaan aman, diperlukan waktu untuk membersihkan, mengeringkan, dan menguji gardu listrik yang dipadamkan. "Untuk itu, kami mohon pengertian masyarakat bila nanti listrik tidak langsung menyala. Diperlukan waktu untuk memastikan gardu tersebut aman sebelum dinyalakan," jelasnya. (wir/c2/nw)
Jika Jumat (18/1) lalu jumlah gardu listrik yang dimatikan 1.199 unit, kemarin bertambah menjadi 1.624 gardu. "Kami sedang bersiap menormalkan kembali aliran listrik, tetapi menunggu air surut di sejumlah wilayah dulu," ujar Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Irwan Darwin dalam keterangan tertulisnya Sabtu (19/1).
Akibat air bah yang terus menggenangi Jakarta, sejumlah gardu listrik terpaksa dipadamkan demi alasan keselamatan. Irwan mengungkapkan, PLN segera menormalkan listrik di rumah para pelanggan begitu air surut. Namun, pihaknya akan meminta persetujuan aparat setempat untuk memastikan instalasinya aman.
"Bila instalasi di sisi PLN maupun pelangggan benar-benar siap, akan kami hidupkan," tuturnya.
Seperti diberitakan, Jumat (18/1) lalu luapan banjir besar di Jakarta menyebabkan sebagian area PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) Muarakarang terendam air setinggi 1,5 meter. Akibatnya, pembangkit listrik utama yang memasok sebagian wilayah Jakarta tersebut tidak bisa beroperasi optimal.
"Ini menyebabkan pasokan listrik ke Jakarta berkurang dan beberapa area terpaksa dipadamkan," ujar Direktur Operasi Jawa Bali PT PLN Ngurah Adnyana.
Meski begitu, dia memastikan beberapa unit PLTGU saat ini masih beroperasi dengan total daya sekitar 750 megawatt (MW) untuk memasok bagian utara Jakarta. Di samping PLTGU Muarakarang, beberapa gardu listrik di Jakarta terpaksa dipadamkan karena tergenang air atau area yang listriknya dipasok oleh gardu tersebut terendam. "Pemadaman tersebut pada dasarnya untuk menjaga keselamatan warga," katanya.
Di samping itu, warga yang daerahnya tergenang banjir diharapkan segera mematikan listrik dengan cara menurunkan posisi mini circuit breaker (MCB) atau sekering di meteran. "Demi keselamatan dan keamanan. Pastikan sekering tersebut dalam posisi off. Matikan juga semua peralatan listrik dengan mencabut kabel dari stop kontak," sarannya.
Hal lain yang perlu diketahui masyarakat, kata Adnyana, setelah banjir surut dan keadaan aman, diperlukan waktu untuk membersihkan, mengeringkan, dan menguji gardu listrik yang dipadamkan. "Untuk itu, kami mohon pengertian masyarakat bila nanti listrik tidak langsung menyala. Diperlukan waktu untuk memastikan gardu tersebut aman sebelum dinyalakan," jelasnya. (wir/c2/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dampak Banjir, Pengusaha Bus Merugi
Redaktur : Tim Redaksi