PLN Obral Diskon Demi Gaet UMKM

Jumat, 18 Maret 2016 – 22:01 WIB
Ilustrasi. Foto : Dok Jawa Pos

JAKARTA – Agar mendapat banyak pelanggan baru pada golongan pelanggan industri dan bisnis skala menengah ke bawah, PT PLN (Persero) memberikan insentif. Tak tanggung-tanggung Itu dirupakan dengan diskon penyambungan sebesar 20 persen. 

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan, diskon diberikan khusus bagi sambungan baru dan penambahan daya dari 100 sampai 200 kilo Volt Ampere (kVA). Golongan pelanggan I2 itu diramaikan oleh industri pengolahan ikan, gudang-gudang penyimpanan makanan, dan pabrik-pabrik kecil.

''PLN ingin industri di kelompok daya itu lebih tumbuh bergairah karena penggerak perekonomian pemula yang punya dampak besar,'' ujarnya.

Melalui diskon 20 persen, penghematan yang dirasakan para pengusaha diyakini cukup tinggi. Selama ini, tarif yang diberlakukan untuk sambungan maupun tambah daya adalah Rp 969 per VA.

Diskon itu membuat pengusaha yang ingin memasang listrik berdaya 100 kVA tidak perlu lagi membayar Rp 96,9 juta. Beban yang harus ditanggung turun menjadi Rp 77,5 juta. Begitu juga tegangan tertinggi, yakni 197 kVa, dari Rp 190,9 juta turun menjadi Rp 152 juta.

''Diskon diberikan sampai akhir tahun. Semoga industri dan bisnis bisa memanfaatkannya dan makin bergairah,'' harap Benny. 

PLN juga berharap diskon tersebut membuat pertumbuhan penjualan listrik naik. Untuk industri, penjualan diperkirakan naik 20-25 persen jika dibandingkan dengan tarif normal sebesar 10 persen.

Untuk golongan bisnis, target BUMN listrik itu malah lebih besar. Yakni, ada penambahan penjualan sampai 30 persen daripada peningkatan tarif normal. Targetnya lebih tinggi karena kebutuhan bisnis dinilai tidak sebesar industri. ''Bisnis relatif tidak membutuhkan investasi yang besar. Jadi, diharapkan lebih bergairah,'' ucapnya.

Pemberian insentif berdampak positif bagi penjualan listrik. Kebijakan diskon 30 persen bagi pelanggan I3 dan I4 membuat pertumbuhan listrik pada Februari 2016 mencapai 10,41 persen jika dibandingkan dengan 2015. "Itu sangat tinggi,'' jelasnya. (dim/c6/noe/pda) 

BACA JUGA: Industri ini Bangkit Berkat Bergairahnya Pembangunan Infrastruktur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Kuasai Suplai Rumput Laut Kering Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler