PLN Putus 1.000 Pelanggan

Kamis, 20 Desember 2012 – 11:20 WIB
JAMBI – Sepanjang tahun ini, PLN cukup sering melakukan pemutusan arus bagi pelanggan yang menunggak pembayaran selama tiga bulan atau lebih. Data yang didapat dari PLN Rayon Telanaipura, hingga 18 Desember 2012 lalu sebanyak 990 pelanggan yang menunggak pembayaran di luar batas tolerir, arus listriknya sudah diputus.

Pembongkaran KWH PLN periode 3-31 Januari sebanyak 61 pelanggan, 6-29 Februari 56 Pelanggan, 5-30 Maret 43 Pelanggan, 5-28 April 41 Pelanggan, 4-29 Mei 43 Pelanggan, 11-30 Juni 56 Pelanggan, 4-31 Juli 36 Pelanggan, 6-29 Agustus 125 Pelanggan, 6-29 September 160 Pelanggan, 5-31 Oktober 98 Pelanggan, 6-29 November 133 pelanggan dan 6-18 Desember 138 Pelanggan.

“Itu baru Rayon Telanaipura, belum rayon lain. Lebih 1.000 pelanggan. Karena bulan ini kita akan lakukan pemutusan sampai 30 Desember,” ujar Tambunan, Humas PLN Jambi.

Pemutusan arus listrik bagi pelanggan yang menunggak pembayaran ini akan terus dilakukan. Selain untuk mengurangi beban PLN, pemutusan arus lebih ditekankan untuk kesadaran masyarakat membayar listrik yang sudah dipakainya.

Saat pemakaian listrik tidak juga dibayar, maka KWH dicabut dan jika dilakukan pelunasan KWH akan diganti dengan listrik prabayar atau listrik pintar. Sehingga tidak ada lagi pelanggan yang menunggak pembayaran. Adapun dari 990 pelanggan yang sudah diputus arusnya, hanya 416 atau kurang dari separuh pelanggan yang melakukan penyambungan kembali.

Sisanya belum melakukan penyambungan karena belum melunasi tagihan pembayaran. Jumlah pelanggan yang melakukan penyambungan kembali, periode pembongkaran KWH 3-31 Januari sebanyak 26 pelanggan, 6-29 Februari 37 pelanggan, 5-30 Maret 28 pelanggan, 5-28 April 28 pelanggan, 4-29 Mei 17 pelanggan, 11-30 Juni 33 pelanggan, 4-31 Juli 18 pelanggan, 6-29 Agustus 28 pelanggan, 6-29 September 83 pelanggan, 5-31 Oktober 32 pelanggan, 6-29 November sebanyak 56 pelanggan dan 6-18 Desember 30 pelanggan.

“Kami tidak akan sambung, sampai tagihan dilunasi,” tegas Tambunan.

Sementara itu, pantauan Jambi Independent (Grup JPNN) yang mengikuti jalannya pemutusan arus listrik di salah satu tim PLN kemarin (19/12), kondisi berjalan stabil dan terkendali. Petugas PLN kala itu, Marsono tampak sangat hati-hati dalam menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan tim PLN tersebut. Diakuinya, dia memang menghindari terjadinya konflik.

“Kayak bapak tadi, jangan dilawan. Ikuti saja, bisa ribut tadi kalau kita paksakan. Kita beri waktu sampai jam 1 siang ini bagi yang mau melunasi. Kalau tidak sorenya kita langsung cabut KWH-nya,” katanya. (rey)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Pertumbuhan Kredit Meleset

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler