GM PT PLN Distribusi Jatim Haryanto W.S. mengatakan sampai sekarang penambahan sambungan baru masih terus berlangsung. Penambahan tersebut sejalan dengan target yang ditetapkan. "Jadi masih on the track, sampai sekarang sudah 160 ribu pelanggan sudah kami sambung. Target kami tahun ini bisa melakukan penyambungan 600 ribu pelanggan," tuturnya.
Seluruh sambungan baru itu, lanjut dia, terdaftar sebagai pelanggan prabayar. PLN sendiri memang menggenjot jumlah pelanggan prabayar tiap tahun. Sedangkan tahun ini, selain dari pelanggan baru, penambahan pelanggan prabayar juga dari migrasi yang jumlahnya mencapai 25 ribu. Hingga kini total jumlah pelanggan prabayar sudah menyentuh 1,5 juta. "Memang kalau dibandingkan dengan total pelanggan masih rendah. Total pelanggan kami baik prabayar maupun pascabayar sudah 8,6 juta," sebutnya.
Kendati jumlah pelanggan naik, tapi untuk penjualan Januari mengalami penurunan 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Menurut dia, penurunan itu merupakan sinyal bagus. Sebab, kesadaran masyarakat untuk menjalankan program hemat energi mulai tumbuh. Sedangkan selama triwulan pertama, penjualan PT PLN Distribusi Jatim hanya tumbuh 8 persen. Padahal pihaknya mematok setidaknya bisa meningkat hingga 13 persen.
Penurunan konsumsi energi listrik tersebut tidak hanya terjadi pada pelanggan rumah tangga, melainkan juga pelanggan bisnis. "Kami menengarai penurunan konsumsi energi di kalangan pelanggan bisnis karena adanya kenaikan tarif listrik yang berlaku sejak awal tahun ini," tandas dia. Nilai penjualan selama triwulan pertama tercatat hanya Rp 6 triliun atau sebanyak 7 terawatt hour. Untuk itu, pihaknya terus menggenjot penjualan dengan mempercepat sambungan baru, serta mengintensifkan pemasaran dan meminimalkan gangguan. (res/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Blusukan, Gita Janji Harga Daging Sapi Turun Jelang Ramadhan
Redaktur : Tim Redaksi