“Lampu padam itu karena ada gangguan jaringan transmisi bertegangan tinggi 150 KV dari Trisakti-Kuala Kapuas. Kemarin itu hujan deras disertai angin kencang, kemungkinan karena itu. Nah, dengan adanya gangguan tersebut, dua unit di PLTU Asam-asam juga ikut terganggu,” jelas Humas PLN Kalselteng Cahyono kepada Radar Banjarmasin Selasa (20/3) malam kemarin.
Dikatakannya pula, untuk recovery (pemulihan) dua unit PLTU Asam-asam tersebut membutuhkan waktu sekitar 8-10 jam. Sayangnya Cahyono hingga kemarin, belum bisa menyebutkan kapan start pemulihan dua pembangkit tersebut. “Yang pasti sekarang ini listrik sedikit demi sedikit sudah masuk ke pelanggan,” ujarnya kemarin sekitar pukul 20.23 Wita.
Padamnya listrik di sebagian besar wilayah Kalselteng, membuat sejumlah warga dan wakil rakyat kecewa. Pasalnya kata mereka, padamnya listrik tersebut sudah beberapa kali dalam minggu-minggu ini. “Ini kok mati-mati terus. BBM sudah naik gini, ditambah mati-mati lampu. Bagaimana warga bisa tenang kalau seperti ini,” ucap salah seorang Ketua RT di Kelurahan Sungai Tiung Kecamatan Cempaka.
Beberapa anggota DPRD Banjarbaru juga mengaku kecewa. Anggota Komisi I Ririk Sumarik mengatakan, hingga malam kemarin sekitar pukul 20.30 Wita listrik di kawasannya Kelurahan Sungai Ulin masih padam. Padahal ungkap Ririk, padamnya listrik dari pukul 14.00 Wita. “Padam sih padam. Tapi kok selama ini. Kalau seperti ini terus, warga dan juga pemerintah pasti rugi besar,” ucap wakil rakyat dari fraksi PKB tersebut.
Kerugian tersebut dijelaskan Anggota Komisi II DPRD Banjarbaru Hj Roro Erna Nilawati seperti terganggunya rapat di kantor dewan bersama beberapa SKPD kemarin. “Kemarin itu suasana rapat terganggu karena listrik mati-nyala-mati-nyala. Tegangan otomatis jadi naik turun dan bisa merusak beberapa barang elektronik. Kemudian juga kami tidak dapat memungkiri, karena gara-gara listrik mati-nyala itu, konsentrasi pun jadi buyar,” ungkapnya.
Berbeda dengan suasana perkampungan Handil Abdurahim Kelurahan Landasan Ulin Barat Kecamatan Liang Anggang. Warga sekitar 50 KK di perkampungan itu santai saja menikmati listrik pemberian perumahan seberang.
“Nah kalau di sini tidak mati mas. Tapi saya dengar di depan (Jalan A Yani Km 21) listriknya mati. Sebenarnya kalaupun di sini mati lampu, kami sih menanggapinya biasanya saja. Karena kan sudah 29 tahun tidak merasakan listrik,” ujarnya. (mat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PNS Gadaikan SK Beresiko
Redaktur : Tim Redaksi