jpnn.com - ANKARA - Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen diserang oleh pria tak dikenal.
Penyerangan itu terjadi di Kultorvet, alun-alun Kota Kopenhagen, pada Jumat (7/6).
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Denmark Punya Raja Baru dengan Ratu Kelahiran Australia
Kabar tersebut disampaikan Menteri Lingkungan Denmark Magnus Heunicke melalui akunnya di media sosial X.
Dia menyebut serangan tersebut, terlepas dari perbedaan pandangan politik, "amat buruk dan tak dapat diterima".
BACA JUGA: Uni Eropa Menyerukan Gencatan Senjata Segera di Gaza
Kepolisian Kopenhagen juga mengonfirmasi pihaknya tengah menangani kasus terkait keselamatan PM Mette Frederiksen di Kultorvet.
Penyerang PM Denmark tersebut telah ditahan dan penyelidikan masih berlangsung, demikian laporan kepolisian Kopenhagen tanpa memerinci informasi lain.
BACA JUGA: Demo soal Kepala BIN Budi Gunawan Dibubarkan Pria Tak Dikenal
Peristiwa tersebut lantas dikecam oleh Uni Eropa dan pemimpin sejumlah negara Eropa.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyatakan bahwa dirinya "murka" dan mengutuk serangan tersebut sebagai "tindakan agresi yang amat pengecut".
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengecam serangan itu, yang ia sebut "menentang segala hal yang kita yakini dan perjuangkan di Eropa".
Sementara itu, PM Swedia Ulf Kristersson, sembari mengabarkan bahwa Frederiksen telah diserang, menyebut koleganya itu "sangat baik dan bijak". "Serangan terhadap pemimpin yang dipilih secara demokratis juga adalah serangan terhadap demokrasi kita," kata Kristersson.
PM Finlandia Petteri Orpo menyatakan rasa terkejut atas serangan terhadap Frederiksen dan mengecam "segala bentuk kekerasan terhadap pemimpin yang dipilih secara demokratis di masyarakat yang bebas".
Selain itu, Presiden Kosovo Vjosa Osmani dan Menteri Luar Negeri Belgia Hadja Lahbib turut menyampaikan kecaman mereka terhadap peristiwa yang dialami PM Denmark. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi