PM Inggris Diadu Melawan Selada, Mana yang Lebih Tahan Lama? Ada Siaran Langsungnya

Sabtu, 15 Oktober 2022 – 05:57 WIB
Tangkapan layar siaran langsung sebuah selada di samping foto PM Inggris Liz Truss yang diunggah Daily Star ke Twitter, Jumat (14/10). Tabloid tersebut bertanya kepada netizen, "Bisakah Liz Truss bertahan lebih lama dari selada". Foto: Twtter @dailystar

jpnn.com, LONDON - Sebuah surat kabar Inggris mengolok-olok Perdana Menteri Liz Truss dengan mengadu pemimpin Partai Konservatif itu melawan selada.

Tabloid Daily Star melalui akunnya di Twitter menayangkan siaran langsung satu selada bokor utuh yang disandingkan dengan foto Truss di atas meja.

BACA JUGA: Baru 38 Hari, Menkeu Inggris Sudah Diganti, Ampun Resesi!

"Mana yang akan bertahan lebih lama?" tanya Daily Star dalam twit yang diunggah pada Jumat (15/10) tersebut.

Konten itu tercatat sudah mendapat 50 ribu like hanya dalam waktu lima jam sejak kemunculannya.

BACA JUGA: Bocah 11 Tahun Pimpin Geng Kriminal di Inggris, Aksinya Brutal, Polisi Tak Berdaya

Aksi Daily Star menginspirasi media Inggris lain yang memiliki reputasi sebagai bacaan kalangan atas dan intelektual, The Economist.

Dalam majalah Economist edisi pekan ini ada artikel tentang Truss berjudul "The Iceberg Lady" alias "Perempuan Selada Bokor".

BACA JUGA: Ada Petisi Larangan Erling Haaland Bermain di Liga Inggris, Begini Respons Guardiola

Judul itu adalah pelesetan dari "The Iron Lady" julukan mantan PM Inggris Margaret Thatcher yang tak lain adalah panutan nomor satu Truss dalam berpolitik.

Dalam artikel tersebut, The Economist menggambarkan saat ini memiliki umur simpan yang sama dengan selada.

Pemerintahan Truss yang baru berumur satu bulan kini sudah berada di ujung tanduk.

Dia memenangkan kepemimpinan Partai Konservatif bulan lalu dengan menjanjikan pemotongan pajak yang besar dan deregulasi untuk mencoba membangkitkan ekonomi dari ertumbuhan yang stagnan selama bertahun-tahun terakhir.

Namun, kebijakan fiskal yang diumumkan pada 23 September lalu mendapat reaksi sangat keras dari pasar, menghancurkan aset Inggris plus memicu kecaman internasional.

Kekacauan yang tak terduga itu memaksa Bank of England harus campur tangan untuk mencegah dana pensiun terjebak dalam kekacauan, karena biaya pinjaman dan hipotek melonjak.

Survei terakhir menunjukkan dukungan untuk Partai Konservatif telah runtuh, mendorong banyak rekan untuk mencari cara untuk memaksa mereka keluar dari kantor.

Kemarin, Liz Truss memecat Menteri Keuangan Kwasi Kwarteng yang selama ini jadi tandemnya dalam merumuskan kebijakan moneter. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler