BACA JUGA: Fisikawan Sepakati Big Bang Theory
Dalam komentarnya yang dipublikasikan Rabu (10/9), Brown mendukung proposal Obama mengenai kebijakan kredit perumahan
BACA JUGA: Israel Ancam Culik Ahmadinejad
”Dalam gebyar Kampanye presiden AS ini, ide generasi Demokrat ini dapat membantu rakyat melewati masa-masa sulit,” ujar Brown seperti yang dikutip dalam majalah bulanan Parliamentary Monitor, yang dipublikasikan untuk memuat isu-isu parlemen dan pemerintah
Partai Buruh yang menghantarkan Brown ke kursi Perdana Menteri secara tradisi mendukung partai Demokrat khususnya Obama
BACA JUGA: HUT Korut tanpa Kim Jong-il
Namun dibawah konvensi internasional pemimpin negara asing dilarang mengitervensi pemilihan suara di negara lainDalam pertemuan dengan Obama maupun John McCain kandidat presiden partai Republik Brown tidak memihak keduanyaDalam kunjungan kedua kandidat secara terpisah ke London, Brown menolak menerima mereka di kediaman resminya, yang dapat diterima di Downing Street (kantornya) hanya kepala negara yang sudah terpilih
Downing Street Rabu kemarin membantah artikle tersebut mendukung Obama”Perdana Menteri tidak mendukung salah satu kandidat dan tidak akan,” ujar seorang juru bicara yang menolak disebutkan namanyaNamun partai oposisi Konservatif Inggris mengatakan bahwa Brown melakukan kesalahan yang serius
”Tanggung perdana menteri Inggris dibutuhkan untuk siap bekerja dengan siapapun yang terpilih setelah pilpres AS dan tidak seharusnya mendukung salah satu pihak,” ujar William Hague mantan pemimpin partai Konservatif
Sementara itu Obama harus rela kehilangan suara pemilih perempuan kulit putih, setelah McCain secara mengejutkan memilih Sarah Palin sebagai wakil presiden pasangannyaMenurut survei yang diadakan ABC News-Washington Post, suara perempuan kulit putih kini berbalik mendukung McCain dengan unggul 12 poin. Sementara Obama mendapatkan dukungan perempuan kulit putih sebesar 8 poin.
Namun secara keseluruhan menurut jajak pendapat Gallup Obama kini unggul kembali, setelah sebelumnya sempat di salip McCain dalam jajak pendapat yang samaSaat ini Obama unggul satu poin menjadi 47 dibanding 46Sebelumnya McCain sempat melesat 5 poin, dan memimpin sebesar 49 poin dibanding 44 poinKondisi ini menandakan adanya sentimen peralihan suara
Meski demikian Obama mengatakan tidak terlalu mengkhawatirkan hal itu”Saya berpikir, dugaan saya pilihan orang masih berubah-ubah, dan akan kembali setelah beberapa minggu atau beberapa hari terakhir, ini sangat umum tidak usah dibesar-besarkan lah,” ujar senator Illinois ituPada kampanyenya topik perang Iraq, ekonomi serta kekerasan dan pendidikan di sekolah menjadi fokus utamanya.(AP/CNN/erm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kim Jong-Il Diisukan Meninggal
Redaktur : Tim Redaksi