PM Lompat Pagar, Ratu Bantu Demonstran

Rabu, 08 Oktober 2008 – 10:19 WIB
BANGKOK - Belum genap sebulan setelah resmi menjabat perdana menteri (PM) Thailand, Somchai Wongsawat sudah harus mencicipi beragam pengalaman pahitSeperti pendahulunya, Samak Sundaravej, dia mesti menghadapi gelombang demonstrasi yang menuntut pengunduran dirinya

BACA JUGA: Cita Rasa Kuliner Kerajaan Inggris Abad Pertengahan Disebarkan lewat Internet



Bukan hanya itu
Pria 61 yang dikenal berkarakter tenang dan santun tersebut juga dipaksa mencicipi pengalaman yang mungkin tidak pernah dialami PM Thailand lainnya

BACA JUGA: Debat Kedua, Jawab Penanya di Internet

Yakni, melompat pagar untuk menyelamatkan diri.

Itu dia lakukan karena demonstran yang dimotori Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) memblokade semua akses keluar-masuk gedung parlemen, tempat Somchai menyampaikan pidato pertamanya kemarin (7/10)
Hanya para staf parlemen yang diperbolehkan meninggalkan gedung

BACA JUGA: Lecehkan Pahlawan Devisa, BBC Diprotes

Somchai dan seluruh anggota parlemen disandera di dalam.

Dalam suasana genting itu, para pengawal Somchai akhirnya memutuskan membawa pria 61 tahun tersebut memanjat tangga dan pagar ke Pimanmek Mansion yang berada di sebelah gedung parlemenMansion itu milik Kerajaan Thailand

Para pengurus mansion pun harus menutupi bagian pagar yang tajam dengan selimut agar Somchai bisa melompat dengan amanTurut mendampingi Somchai dalam pelarian diri itu adalah putrinya, Shinnicha, yang juga anggota parlemen dari PPPSelain itu, ikut enam orang terdekat politikus yang pernah lama menjadi hakim tersebut.

Setelah melompati pagar, rombongan kecil itu menuju sebuah helikopter yang lantas menuju Pusat Komando Tertinggi Angkatan Bersenjata di Jalan Chang WattanaDi tempat tersebut, adik ipar mantan PM Thaksin Shinawatra tersebut menemui pimpinan angkatan darat Jenderal Anupong Paochinda dan Komandan Tertinggi Angkatan Bersenjata Boonsrang Niempradit.

Tapi, banyak anggota parlemen lainnya yang tidak diperbolehkan melakukan hal seperti SomchaiAlhasil, ratusan anggota parlemen itu pun hanya bisa melihat kerusuhan yang terjadi dari lobi gedung.

Demonstrasi kemarin memang berlangsung panas dan rusuhSeperti dilansir Bangkok Post, demonstran terluka karena upaya pembubaran barikade yang dilakukan polisiBelakangan, barikade seperti menjadi taktik baru PADSejak 26 Agustus lalu, mereka juga menduduki Wisma Negara, tempat PM Thailand berkantor

Bangkok Post juga menyebutkan, setidaknya 162 pendemo terluka karena pembubaran aksi yang dilakukan polisiPolisi menembakkan gas air mata beberapa kali, setidaknya hingga empat kaliBahkan, penyemprotan mulai dilakukan sejak pagiPenyemprotan paling besar terjadi sekitar pukul 4.30 petang waktu setempat, saat polisi membubarkan aksi tersebut

"Kemenangan sudah dekatKita sudah mengepung gedung," ujar pemimpin demonstran Somsak Kosaisuk untuk menyemangati "pasukannya".

Banyaknya korban luka di kubu demonstran mengundang simpati Ratu Sirikit, permaisuri Raja Bhumibol AdulyadejSang ratu mendonasikan THB 100 ribu (setara Rp 27 juta) untuk membantu perawatan merekaHal itu dikatakan langsung oleh direktur rumah sakit Vachira Wanchai Chareonchoktawee.(AFP/The Nation/Bangkok Post/dia/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penyandera MV Faina Kembali Turunkan Permintaan Tebusan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler