PM Malaysia Dituduh Korupsi demi Pesta Pribadi

Kamis, 15 Maret 2012 – 13:41 WIB

KUALA LUMPUR - Serangan pihak oposisi Malaysia terhadap anggota pemerintahan Barisan Nasional menjelang pemilu tahun depan kian gencar. Setelah menuduh beberapa menteri di kabinet terlibat korupsi, baru-baru ini pihak oposisi yang dimotori Partai Keadilan Rakyat  menuduh Perdana Menteri Najib Razak memakai uang negara untuk perayaan ulang tahunnya pada 2011.

Seperti dilaporkan Channel News Asia Rabu (14/3) malam, pihak oposisi dalam suatu sesi di parlemen menuding Najib telah membebankan tagihan sebesar USD26,000 dari  Shangri-la Hotel ke negara. Hotel itu menjadi tempat dilangsungkannya pesta mewah ulang tahun Najib pada Juni lalu.

PKR mengklaim mempunyai bukti surat tagihan dari pihak hotel yang ditujukan kepada Kantor Perdana Menteri dan bukannya Najib sebagai pribadi. Sebelumnya PKR juga menuduh Najib menyalahgunakan uang negara untuk membiayai pesta pertunangan putrinya di bulan Juni 2011. Pihak Shangri-la beberapa hari yang lalu telah membantah tuduhan ini dan menyatakan keseluruhan biaya pesta pertunangan sebesar USD135,000 dibayarkan dari kantong pribadi Najib.

Meskipun demikian, PKR tidak begitu saja mempercayai bantahan tersebut dan meminta bukti lebih. PKR dan anggota oposisi lainnya meragukan Najib yang hanya berpenghasilan kurang dari USD10,000 per bulan mampu membayar jamuan makan senilai hampir USD200 per orang untuk untuk ratusan tamu undangan.
 
Seorang petinggi PKR, Rafizi Ramli, menyatakan bahwa Malaysia kini memasuki era dimana para pemimpin bangsa berlaku sok suci dan bersih, padahal sebenarnya mereka tidak sebaik yang digambarkan. Mengenai bantahan atas tuduhan yang mereka lancarkan, Rafizi mengatakan; “Bantahan di mulut saja tidak cukup bagi rakyat.”

Kantor Perdana Menteri negeri jiran tersebut telah mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada sepeser pun uang negara digunakan untuk kegiatan yang diadakan Najib dan keluarganya. Pihak pemerintah juga telah meminta Rafizi meminta maaf karena melontarkan tuduhan tak berdasar kepada kepala pemerintahan.

Beberapa anggota koalisi Barisan Nasional telah menyampaikan pembelaan mereka terhadap sang  perdana menteri. Menteri Pertanian dan Agro-Industri Noh Omar menyatakan, segala tuduhan yang dilancarkan oposisi adalah taktik lama yang seringkali dipakai setiap menjelang pemilu. “Mereka sering kali menebar kebohongan tentang para anggota koalisi tapi upaya ini tidak akan mengurangi dukungan rakyat kepada kami,” ungkapnya.
 
Secara kebetulan, Noh saat ini juga menghadapi tekanan untuk mundur setelah dituduh menggelapkan dana bantuan untuk pengembangan potensi petani di negara tersebut. Dirinya telah membantah tuduhan tersebut sekaligus menuntut pihak oposisi atas dugaan pencemaran nama baik.
 
Noh juga mengatakan bahwa dirinya tidak terlibat dalam skandal korupsi peternakan sapi yang disebut-sebut melibatkan Menteri Wanita, Keluarga dan Pemberdayaan Masyarakat Shahrizat Abdul Jalil beserta suami dan anak-anaknya. Sorotan tajam atas kasus ini sendiri telah medorong Shahrizat memutuskan mundur dari jabatannya sebagai menteri.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Feri Tenggelam, 31 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler