jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia menginapkan 20 keluarga korban pesawat MH17 di hotel mewah di kawasan Putrajaya. Ada 44 warga Malaysia yang ikut dalam penerbangan maut itu.
”Mereka diinapkan supaya mudah mendapatkan informasi perkembangan di Ukraina,” ujar Menteri Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia Datuk Seri Rohani Abdul Karim. Hotel mewah tersebut bertarif 400 ringgit atau sekitar Rp 1,5 juta per malam.
BACA JUGA: Inilah Foto Selfie Terakhir Dua Korban MH17
Rohani berdalih, fasilitas itu diberikan supaya mereka tidak bertambah kerepotan untuk mencari informasi. ”Pemerintah dan MAS (Malaysian Airlines System) yang harus proaktif memberikan informasi ke mereka. Jangan sampai kesedihan mereka bertambah,” katanya.
Otoritas Malaysia melarang jurnalis mendekati keluarga para korban Tak seorang pun diperkenankan berbincang dengan media. Sejumlah personel kepolisian bertugas mengawal anggota keluarga korban.
BACA JUGA: Gugat Perusahaan Rokok, Menangkan Rp 267 Triliun
”Kita jaga psikologis mereka (keluarga) supaya tidak berulang-ulang mengingat tragedi ini,” ujar Rohani. Untuk menghilangkan trauma itu, pemerintah Malaysia menugasi 50 psikolog untuk menjadi ”teman bicara” keluarga korban MH17.
Setiap keluarga mendapat satu atau dua psikolog yang siap mendengarkan curahan hati mereka. Menurut Rohani, tindakan tersebut perlu karena keluarga para korban itu baru saja kehilangan orang-orang yang mereka cintai secara tiba-tiba. Nah, para psikolog bertugas menguatkan hati mereka. ”Ada seorang nenek tua yang kehilangan enam anggota keluarga sekaligus. Anak laki-lakinya, menantu, dan empat cucunya. Dia sangat bersedih,” katanya.
BACA JUGA: Indonesia Mulai Gabung Investigasi MH17
Yang dimaksud Rohani adalah keluarga Tambie Jiee, 48, beserta istrinya, Ariza Ghazalee, 46, dan keempat anak mereka. Yakni, Muhamad Afif, 19; Muhamad Afzal, 17; Marsha Azmeena, 15; dan Marsha Afruz, 13. Mereka berniat mudik ke Sarawak setelah dua tahun tinggal di Kazakhstan. Tambie bekerja di kantor cabang perusahaan minyak di negara pecahan Uni Soviet tersebut. Keluarga korban lainnya adalah Shahadat Edid Bay.
Dia keponakan Puan Sri Siti Amirah Kasuma, 83, yang turut dalam penerbangan MH17 dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Perempuan itu merupakan nenek tiri Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak dan Menteri Pertahanan Hishammuddin Tun Hussein. ”Dia istri kedua kakek PM Najib,” ungkap Rohani.
PM Najib Razak bersama istri menyapa keluarga korban tersebut. Mereka larut dalam kesedihan ketika menghampiri satu per satu keluarga korban. ”Kami akan berupaya sekuat tenaga membawa kembali jasad mereka,” janji Najib kepada keluarga korban. (*/c10/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dunia Serukan Kebebasan Palestina
Redaktur : Tim Redaksi