PM Netanyahu Tegaskan Israel Tolak Damai

Senin, 11 Agustus 2014 – 04:13 WIB
Perdamaian di Jalur Gaza hanya sebatas impian. Sebab, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menegaskan Israel menolak berdamai. Foto: Getty Images.

jpnn.com - TEL AVIV - Gencatan senjata dan perdamaian di Jalur Gaza, Palestina, hanya sebatas mimpi. Kemarin (10/8) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel tidak akan kembali ke Mesir untuk membicarakan kesepakatan damai jika Hamas tetap menyerang dengan roket-roketnya.

"Israel tidak akan ikut negosiasi dalam keadaan diserang serta akan melanjutkan penyerangan (ke Gaza, Red) di setiap peluang dan kesempatan untuk mengubah keadaan dan membawa kedamaian bagi semua warga Israel," jelas Netanyahu dalam sidang kabinet di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

BACA JUGA: 40 Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat di Iran

Delegasi Israel yang dikirim ke Mesir untuk pembicaraan damai ditarik pulang pada Jumat (8/8). Penarikan dilakukan hanya berselang beberapa jam sebelum gencatan senjata berakhir. Saat itu Israel menuduh Hamas telah menyerang mereka. Pemerintah Palestina juga mengancam akan ikut mundur dari pembicaraan damai tersebut jika delegasi Israel tidak kunjung muncul.

Sementara itu, tentara Israel menembak anak Palestina di Tepi Barat. Khalil Mohammed Al Anati, 11, yang sedang bermain di luar rumahnya di Al Fawwar ditembak mati tentara Israel yang melewati wilayah tersebut. Khalil ditembak dari belakang dengan peluru menembus perutnya. Karena itu, militer Israel masih menunggu laporan terkait dengan hal tersebut.

BACA JUGA: Gempa 6 SR Guncang Prefektur Aomori

Sejak serangan Israel ke Gaza pada 8 Juli, setidaknya 1.922 warga Palestina tewas. Mayoritas adalah warga sipil. Sebanyak 448 korban adalah anak-anak. Di sisi lain, Israel hanya kehilangan 64 prajurit dan tiga warga sipil. (AFP/Reuters/sha/c20/tia)

BACA JUGA: Serang ISIS, Obama Pertaruhkan Citra

BACA ARTIKEL LAINNYA... Obama Pertaruhkan Citra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler