PM Palestina Merasa Peluang Merdeka Makin Tipis, Aksi Israel Ini Penyebabnya

Senin, 21 Maret 2022 – 23:55 WIB
Bendera Palestina dikibarkan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat, Rabu (12/5). Foto/ilustrasi: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye pada Minggu (20/3) mengatakan bahwa langkah-langkah Israel, termasuk ekspansi permukiman, menggerogoti setiap peluang untuk mendirikan negara Palestina.

Fakta di lapangan secara perlahan semakin memburuk dan solusi dua negara tidak akan dicapai melalui perundingan "sebab pihak Israel tidak menginginkannya," kata Ishtaye saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di kota Ramallah, Tepi Barat, menurut sebuah pernyataan.

BACA JUGA: Setia Kawan, UEA Pastikan Presiden Israel Tak Terganggu Ulah Antek Iran

Perdana menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya mengumumkan bahwa pihaknya tidak akan menggelar pembicaraan apa pun dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Otoritas Palestina (PA) atau pejabat Palestina.

"Israel tidak menyematkan ke dalam agendanya pembicaraan dengan Presiden Abbas, perundingan damai dan negara Palestina," kata Ishtaye, mendesak Singapura untuk mengakui negara Palestina.

BACA JUGA: Penghancur Khaibar, Rudal Anyar Iran yang Mampu Jangkau Israel

Pembicaraan damai secara langsung antara Israel dan Palestina, yang didukung Amerika Serikat selama sembilan bulan, kandas pada 2014 menyusul perbedaan jauh seputar isu terkait permukiman Yahudi dan pengakuan negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967. (ant/dil/jpnn)

BACA JUGA: Israel Tercepat Memberi Vaksin Dosis ke-4, tetapi Hasilnya Mengecewakan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler