FSA mengidentifikasi pilot jet itu sebagai Kolonel Mufid Mohammed Sleiman. ’’Dia adalah bagian dari komunitas sama dengan Assad dan menjadi musuh besar revolusi,’’ ujar Jubir FSA Kassem Saadeddine Selasa (14/8).
Bersamaan dengan itu, oposisi juga menyebarluaskan video berisi rekaman gambar sang pilot pasca-penembakan pesawat tempur rezim Assad Senin lalu. Sleiman sedang menerbangkan pesawat di udara sebelah timur Provinsi Deir Ezzor saat pejuang oposisi menembakkan senjata mereka. Dalam hitungan detik, jet tempur jenis MiG buatan Rusia itu jatuh.
Media pemerintah semula membantah klaim oposisi itu. Rezim Assad menegaskan bahwa pesawat itu celaka karena masalah teknis dan sang pilot selamat. Tetapi, penahanan sang pilot menjadi bukti bahwa klaim oposisi itu benar.
Dalam video yang diunggah oposisi kemarin, tampak jet tempur itu terjatuh dari angkasa setelah tertembak. Begitu menyentuh tanah, pesawat terbakar hebat. FSA mengaku menembak pesawat tersebut dengan senjata canggih anti-pesawat kaliber tinggi.
Selain video pesawat yang jatuh dan terbakar itu, oposisi juga merilis rekaman gambar seorang pria yang disebut-sebut sebagai Sleiman. FSA menyatakan bahwa sang pilot tertangkap setelah menyelamatkan diri dengan menekan kursi pelontar sebelum pesawat jatuh. Sejauh ini, rezim Assad belum mengonfirmasikan identitas pria dalam video tersebut.
’’Kami akan memperlakukan tawanan ini sesuai perintah agama dan moral, serta tidak bertentangan dengan protokol Konvensi Jenewa tentang tawanan perang,’’ kata Kapten Abu Laith, salah seorang petinggi FSA, dalam video yang dirilis Al-Arabiya kemarin. Di bawah paksaan pejuang FSA yang tidak terlihat wajahnya dalam tayangan itu, Sleiman juga mengimbau personel militer Syria untuk membelot.
Sementara itu, mantan Perdana Menteri (PM) Syria Riyad Hijab kembali muncul di hadapan publik. Kemarin politikus 56 tahun yang membelot dari pemerintahan Assad pada 6 Agustus lalu itu memaparkan peta kekuatan rezim pemerintah.
Menurut dia, Assad yang berkuasa selama 12 tahun di Syria itu saat ini berada di akhir kekuasaannya. Apalagi, belakangan semakin banyak diplomat, jenderal, dan pejabat pemerintahannya yang membelot. ’’Rezim (Assad) sudah di ambang kehancuran, baik secara moral dan ekonomi,’’ tutur Hijab dalam jumpa pers di Kota Amman sejak melarikan diri ke Jordania bersama keluarganya pekan lalu.
Dia pun mengaku telah merasakan tanda-tanda kejatuhan Assad sebelum akhirnya memutuskan untuk membelot. Apalagi, setelah pasukan pemerintah nekat membombardir permukiman rakyat dan menewaskan ribuan warga sipil.
Tak tahan menyaksikan kekejian yang dilakukan militer Syria terhadap rakyat sipil, politikus paling senior rezim Assad yang membelot itu lantas bergabung dengan oposisi. ’’Saya terlalu tidak berdaya untuk menghentikan seluruh kekejian ini,’’ ungkapnya dalam kemunculan perdananya di depan publik kemarin. Karena itu, dia mengimbau rekan-rekannya dalam pemerintahan untuk membelot.
Dalam jumpa pers berlatar bendera oposisi Syria itu, Hijab mengatakan bahwa detik-detik kejatuhan Assad kini sudah makin dekat. ’’Berdasar pengalaman saya dari posisi sebelumnya, saya yakin rezim ini segera jatuh. Mereka (rezim Assad) tidak lagi menguasai lebih dari 30 persen wilayah Syria,’’ paparnya. Dia yakin revolusi sipil yang bergulir sejak sekitar 17 bulan lalu akan segera berakhir dengan baik. (AFP/AP/RTR/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buronan Nomor 1 Tiongkok Mati Ditembak Polisi
Redaktur : Tim Redaksi