PM Thailand Batal Kunjungi Rusia

Ketegangan Hubungan Pasca Ekstradisi Penyelundup Senjata

Jumat, 19 November 2010 – 08:48 WIB
BANGKOK - Hubungan Thailand-Rusia menegang pasca ekstradisi Viktor Bout ke Amerika Serikat (AS) Selasa lalu (16/11)Membela keputusan yang membuat Kremlin kebakaran jenggot, Perdana Menteri (PM) Abhisit Vejjajiva membatalkan rencana lawatannya ke Negeri Beruang Merah itu

BACA JUGA: Hujan Rahmat Iringi Mabit di Mina

Keputusan itu dia umumkan kemarin (18/11).

"Tidak ada campur tangan Washington dalam ekstradisi Viktor Bout ke AS Selasa lalu," tandas pemimpin 46 tahun tersebut seperti dilansir Agence France-Presse tersebut
Meski AS memang menginginkan Bout, Abhisit menegaskan bahwa pemerintahannya sama sekali tidak bermaksud membuat Rusia marah

BACA JUGA: Tiongkok Langsung Teliti Gedung Bertingkat

Apalagi, selama dua tahun terakhir, tarik-ulur ekstradisi Bout memang dipantau ketat Moskow.

Menurut Abhisit, Rusia bisa saja membatalkan ekstradisi tersebut andai mereka aktif berkonsultasi dengan Thailand
Sayangnya, selama ini, Kremlin cenderung pasif

BACA JUGA: Pangeran William Tunangan Pakai Cincin Lady Diana

Sebaliknya, Gedung Putih terus mendesak Bangkok untuk mengekstradisi pemasok senjata kelompok teroris dan militan internasional itu ke ASDesakan itulah yang membuat pemerintahan Abhisit mengirim Bout ke Negeri Paman Sam.

"Baik saya maupun Menteri Luar Negeri (Kasit Piromya) sudah menyarankan kepada Rusia untuk lebih aktif terlibat dalam kasus iniTapi, mereka tidak menanggapi saran kami dengan seriusSeharusnya, Anda (media) bertanya kepada Rusia, mengapa dulu mereka diam saja," lanjut politikus lulusan St John"s College, Oxford University, tersebut dalam jumpa pers.

Terkait ekstradisi yang menuai protes Rusia itu, Abhisit memilih absen dalam konferensi tingkat tinggi di StPetersburg pekan depanPertemuan yang dihadiri para pemimpin negara itu akan membahas upaya untuk mencegah punahnya spesies harimau AsiaSeharusnya, dia bertolak ke kota terbesar kedua Rusia itu Minggu lusa (21/11)PM Vladimir Putin sendiri yang dijadwalkan memimpin pertemuan empat hari tersebut.

Secara resmi, Abhisit memang tidak menyebut ekstradisi Bout sebagai alasannya membatalkan kunjungannya ke StPetersburgBahkan, dia membantah jika pembatalan itu berkaitan dengan ekstradisi BoutKemarin, dia menegaskan bahwa alasan utama yang membuat dia batal hadir dalam pertemuan penting itu adalah agenda politik dalam negeriYakni, pembahasan amandemen konstitusi (UUD).

"Saya harap, pemerintah Rusia bisa bersikap bijak dan tidak membiarkan kasus ini mengganggu hubungan baik kedua negara," ungkap AbhisitDia mengaku sudah menelpon Presiden Dmitry Medvedev untuk mengabarkan bahwa dirinya akan absen dalam forum internasional tersebutSebagai gantinya, Thailand akan mengirimkan Menteri Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Suwit Khunkitti.

Memperkuat pernyataan Abhisit, Jubir Pemerintah Thailand Panithan Wattanayakorn memaparkan bahwa pelaksanaan pertemuan di StPetersburg itu berbarengan dengan diskusi amandemen konstitusi di BangkokYakni, Selasa sampai Kamis pekan depan"PM harus hadir dalam rapat gabungan parlemen untuk membahas rencana amandemen," tandasnya seperti dilansir harian Bangkok Post(hep/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bar di Australia Dikunjungi Koala


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler