BACA JUGA: Pangeran William Tunangan Pakai Cincin Lady Diana
Sementara itu, di India, pemerintah menghentikan pencarian korban selamat gedung lima lantai yang ambruk.Selasa malam waktu setempat (16/11), kabinet Tiongkok (state council) menerbitkan surat perintah inspeksi bangunan bertingkat
BACA JUGA: Bar di Australia Dikunjungi Koala
Terutama, sistem pengaman kebakaran dan pintu-pintu darurat."Pemerintah tidak segan-segan menindak mereka (pemilik gedung bertingkat) yang tidak memberlakukan standar keamanan nasional," terang kabinet dalam pernyataan tertulis seperti dilansir Agence France-Presse kemarin (17/11)
Api yang melalap apartemen Shanghai Senin lalu benar-benar membuat panic para penghuni
BACA JUGA: Jalur Menuju Mina Macet Total
Mereka kesulitan meninggalkan bangunan karena saat itu apartemen sedang direnovasiTak kunjung menemukan pintu keluar, beberapa penghuni nekat melompat dari jendela kamar mereka untuk menghindari apiSebagian yang lain memanfaatkan palang-palang besi penopang yang digunakan untuk merenovasi bangunan.Hingga kemarin, polisi mengamankan delapan tersangkaHingg kini, penyebab pasti kebakaran belum diketahuiTetapi, dengan mengutip seorang pejabat polisi, Oriental Morning Post melaporkan bahwa api berkobar dari aktivitas mengelas di salah satu lantaiKonon, para pekerja yang mengelas konstruksi itu tidak berlisensiKepala proyek renovasi apartemen termasuk salah seorang tersangka yang diamankan.
Kebakaran yang mengakibatkan tidak kurang dari 70 orang terluka, sekitar 17 di antaranya kritis, itu tercatat sebagai tragedi paling mengerikan di Tiongkok selama enam tahun terakhirSebelumnya, kebakaran terparah terjadi di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Jilin pada Februari 2004Saat itu, tidak kurang dari 53 orang tewas terpanggang.
Evakuasi di India Dihentikan
Sementara itu, proses evakuasi dan pencarian korban selamat dari reruntuhan hunian lima lantai di Lalita Park, Distrik New Delhi, India, dihentikan kemarinPemerintah setempat memastikan tidak ada lagi korban selamat yang masih bertahan di balik puingKarena itu, sejumlah buldoser mulai dikerahkan untuk membersihkan reruntuhan bangunan.
Berdasar laporan keluarga dan kerabat penghuni bangunan berumur 15 tahun itu, The Hindustan Times menyatakan bahwa sekitar 20 orang masih terkubur reruntuhan bangunan"Mustahil menemukan korban selamat di balik puing-puing yang terserak seperti ini," kata Gulshan Rai Insan, sukarelawan dari tim SAR lokalHingga kini, korban tewas tercatat 67 orang dan korban luka 100 orang(hep/c4/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Karzai Ingin Damai dengan Taliban
Redaktur : Tim Redaksi