Perdana Menteri Australia, Tony Abbott dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah bertemu untuk mendesak penyelidikan lebih cepat penembakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH17. Tetapi kedua pemimpin tampaknya menghindari konflik diplomasi.
Pertemuan selama 15 menit dilakukan di sela-sela pertemuan APEC di Beijing, China. Pihak Rusia mengatakan "kecelakaan pesawat Malaysia Airlines menjadi topik utama diskusi."
BACA JUGA: Banyak Pemula Tidak Tahu Etika Bersepeda di Melbourne
Bulan lalu Abbott mengatakan dirinya akan melabrak Putin soal penembakan pesawat MH 17 bulan Juli lalu, yang menewaskan 298 orang. Selama ini pelakunya diduga merupakan pemberontak di kawasan Ukraina Timur. 38 warga Australia turut menjadi korban.
Saat dikonfirmasi apakan Abbott melabrak Putin, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan "ia sepertinya tidak mencobanya."
BACA JUGA: Dinosaurus Akan Sambut Delegasi G20 di Brisbane
Juru bicara PM Abbott mengatakan Abbott telah mengatakan kepada Putin untuk mengikuti preseden yang ditetapkan Amerika Serikat saat secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat sipil milik Iran di tahun 1988.
Saat itu, Amerika Serikat meminta maaf dan memberikan ganti rugi yang tepat.
BACA JUGA: Ilmuwan ANU Raih Penghargaan Bergengsi di Bidang Ilmu Pengetahuan
"Abbott meminta Putin untuk melakukan hal tersebut," ujar pernyataan tersebut.
"Abbott juga mengatakan kepada Putin bahwa Australia telah memiliki informasi yang menyebutkan pesawat MH17 ditembak rudal."
Abbott dan Putin dilaporkan setuju bahwa semua informasi yang relevan harus diberikan untuk keperluan penyelidikan independen. Selain itu, penyelidikan harus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari masyarakat internasional.
Kemarahan Abbott terhadap Putin terjadi setelah tragedi MH17.
Ukraina menyatakan pesawat itu meledak dari langit akibat tembakan rudal. Rudal tersebut dipasok oleh Rusia. Sempat ada saran agar Putin dilarang datang ke Australia untuk menghadiri KTT G20 di Brisbane.
Tapi Abbott ingin agar pertemuan G20 untuk tetap fokus pada pembicaraan seputar ekonomi.
Sementara itu pemberitaan antara Abbott dan Putin tidak terlalu mendapat tanggapan dari media-media Rusia. Berita-berita lebih menyoroti pertemuan Putin dengan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.
Kantor berita Pravda mengatakan pertemuan antara Putin dan Abbott merupakan kewajaran.
Menurut laporan yang didapat, pertemuan antara petinggi Australia dan Rusia tersebut tidak terlalu digubris oleh warga.
"Saya rasa tidak menjadi berita yang cukup besar di Rusia. Sebenarnya saya tidak senang mengatakan ini, tetapi kebanyakan warga Rusia tidak tahu nama Perdana Menteri Australia," ujar Vyacheslav Nikonov, salah seorang anggota parlemen Rusia.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Diminta Sikapi Kampanye Boikot Produk Halal