Dalam rapat dengar pendapat dengan parlemen Inggris kemarin (13/7), Cameron mengumumkan bahwa dirinya telah menunjuk hakim Brian Leveson untuk menangani kasus tersebut
BACA JUGA: Israel Hajar Gaza, Satu Luka
Orang nomor satu di pemerintahan Inggris tersebut juga menegaskan bahwa semua orang yang terlibat dalam skandal penyadapan telepon di News International, anak perusahaan News Corp"Hal itu akan berlaku setinggi apapun jabatan mereka di organisasi (News International) tersebut," tegas Cameron di depan parlemen.
Dalam kesempatan tersebut, perdana menteri 44 tahun itu juga menginginkan semua saksi diminta keterangannya di bawah sumpah
BACA JUGA: Pro-Assad Serbu dan Serang Kedubes AS-Prancis
Dia menyebut, penyidikan tahap pertama skandal itu ditargetkan akan selesai dalam waktu setahun.Nama David Cameron ikut terseret dalam kasus skandal tersebut karena pernah mempekerjakan mantan redaktur NOTW Andy Coulson sebagai kepala komunikasi sebelum dia menjabat PM
Karena itulah, Cameron menegaskan bahwa dirinya juga siap memberikan berbagai bukti dalam proses penyidikan dan sidang di depan hakim terkait skandal tersebut
BACA JUGA: Nurul Izzah: Kami Tak Ingin seperti Mesir
"Tentu saja saya siap," jawab Cameron ketika ditanya anggota parlemen apakah dirinya bersedia memberikan keterangan di depan hakim jika memang diminta.Penyadapan yang dilakukan NOTW diduga tidak hanya dilakukan terhadap telepon polisi dan sejumlah selebritiPolisi Inggris kini mulai menyelidiki dugaan penyadapan yang dilakukan kepada mantan PM Gordon Brown dan keluarga Kerajaan Inggris.
Polisi mengatakan, telepon Gordon Brown telah disadap saat dia menjabat menteri keuangan InggrisPenyadapan tersebut dilakukan oleh penyelidik swasta Glenn MulcaireMulcaire diketahui berusaha mencari tahu tentang rekening bank milik Gordon Brown.
Dalam dengar pendapat kemarin, parlemen Inggris juga meminta supaya Rupert Murdoch selaku pemilik NOTW mengurungkan rencananya untuk melebarkan sayap bisnis dengan membeli jaringan televisi terbesar di Inggris, yakni BSkyBDua pekan sebelum skandal penyadapan tersebut terbongkar, Murdoch memang menyatakan minatnya untuk membeli 62 persen saham BSkyB.
Dalam kasus ini, baik kubu pemerintah dan oposisi di parlemen ternyata satu suaraMereka bersiap menghadang langkah pemilik News Corptersebut untuk mengambil alih saham mayoritas BSkyBAlasannya, skandal penyadapan telepon oleh media milik Murdoch itu dianggap melanggar hak asasi manusia dan juga menyalahi kode etik jurnalistik.
Sejauh ini Murdoch memang langsung menutup NOTW ketika skandal penyadapan itu meledakTabloid berusia 168 tahun tersebut menerbitkan edisi terakhir pada Minggu lalu (10/7)Bahkan, dalam perkembangan terbaru, tadi malam WIB Murdoch akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencananya mengakuisisi BSkyB(RTR/AFP/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Terbesar di Texas Lahir secara Caesar
Redaktur : Tim Redaksi