jpnn.com, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) berkolaborasi dengan para mitra menyiapkan bantuan 1 juta hygiene pack untuk membantu masyarakat tidak mampu di berbagai wilayah untuk penanggulangan Covid-19 di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PMI Pusat Sudirman Said menjelaskan salah satu program PMI dalam situasi saat ini adalah mengajak masyarakat dan mitra untuk berkolaborasi.
BACA JUGA: Antisipasi Virus Corona, Mufida Kirim 10 Ribu Masker untuk PMI di Hong Kong, Taiwan dan Malaysia
Salah satunya dengan Universitas Paramadina yang menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack untuk masyarakat tidak mampu di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain penyediaan lokasi kampus, Paramadina juga menggerakkan relawan dari dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa serta masyarakat yang berdomisili sekitar kampus, yang memiliki hubungan baik dengan kampus dalam program kemanusiaan bersama PMI.
BACA JUGA: Regulasi Baru di Qatar Diharapkan Buka Peluang Kerja bagi PMI
Menurut Sudirman Said yang juga pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina periode 2005-2006, kerja sama ini akan menjadi pilot project yang akan diduplikasi di beberapa lokasi lainnya.
Dan jaringan yang terbentuk dalam program simultan ini akan dikembangkan untuk program-program bantuan kemanusiaan lainnya.
BACA JUGA: Dewi Perssik: Berita itu Benar Enggak sih Kak Glenn? Kita kan mau Konser Bareng, Plis Jawab
“Sesuai amanah M. Jusuf Kalla, Universitas Paramadina sebagai salah satu mitra dan tetangga terdekat dari PMI, jangan lupa diikutsertakan," ujar Sudirman dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4).
Sementara, Rektor Universitas Paramadina Prof. Firmanzah menyambut baik ajakan PMI untuk bekerjasama dalam program kemanusian tersebut.
Program ini menjadi bagian dari kerja sama Universitas Paramadina dan PMI yang kesekian kalinya.
"Kampus Paramadina siap menjadi Hub Program Kemanusiaan 1 Juta Hygiene Pack PMI. Kolaborasi Universitas Paramadina dengan PMI segera direalisasikan untuk program kemanusiaan ini," tutur Firmanzah.
Universitas Paramadina menyediakan tempat untuk penyimpanan paket hygiene pack yang mulai didatangkan PMI pada Sabtu, 4 April 2020 lalu, sekaligus menyediakan ruangan untuk pengemasan hygiene pack, dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku saat ini, menjaga physical distancing.
Sementara proses rekruitmen relawan terbuka untuk dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, dan masyarakat yang berdomisili di sekitar kampus Paramadina.
Jadwal kehadiran setiap relawan untuk bertugas, dibatasi hanya sekali dalam seminggu.
Kegiatan pengemasan untuk hygiene pack ini terdiri dari masker, sabun, hand sanitizer, jika memungkinkan minuman dan vitamin, dimulai Senin 7 April 2020, pukul 09.00 – 15.00 WIB setiap harinya di Universitas Paramadina, Jl. Gatot Subroto Kav. 97, Mampang, Jakarta Selatan.
Menurut Sudirman, Pramuka sebagai mitra PMI juga ikut membantu Universitas Paramadina, dalam kegiatan pengemasan hygiene pack.
Relawan ke kampus, wajib mengikuti protokoler yang telah diatur oleh PMI, seperti pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki gerbang kampus Paramadina, penggunaan masker.
Kemudian mencuci tangan dengan sabun, penggunaan sarung tangan, serta menjaga physical distancing selama proses pengemasan hygiene pack di dalam ruangan, dan ketika berada di sekitar kampus.
Hari pertama pelaksanaan pengemasan hygiene pack di Universitas Paramadina, Ketua Umum PMI M. Jusuf Kalla dan Sekjen PMI Sudirman Said menyempatkan diri berkunjung ke Universitas Paramadina untuk memantau pelaksanaan program kemanusiaan hygiene pack Penanggulangan Covid-19 Palang Merah Indonesia.
"Semoga upaya Universitas Paramadina dalam program kemanusiaan ini berjalan dengan sukses, dan bisa membantu pemerintah dalam menanggulangi Pandemi Covid-19," harap Firmanzah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy