PMI Kediri Temukan 12 Kantong Darah Positif HIV

Sabtu, 28 Februari 2015 – 05:35 WIB

jpnn.com - KEDIRI – Kasus darah dari para pendonor yang terinfeksi human immunodeficiency virus atau HIV ditemukan Kantor PMI Kota Kediri. Sebanyak 12 kantong darah diketahui positif mengandung HIV saat screening. Karena itu, darah sumbangan para pendonor tersebut tidak dapat beredar di masyarakat.

Kepala PMI Kota Kediri dr Ira Widyastuti menyatakan, 12 kantong darah yang terinfeksi itu ditemukan selama Januari hingga pertengahan Februari. Dari jumlah tersebut, empat kantong darah di antaranya berasal dari pendonor yang berusia belasan tahun.

BACA JUGA: Suami Selamat, Istri Muda Tewas di Tempat

’’Kami kan tidak tahu detail riwayat pendonor. Makanya, screening di PMI Kota Kediri amat ketat untuk memastikan darah yang siap pakai benar-benar aman,’’ katanya Jumat (27/2).

Ira mengungkapkan, sepuluh di antara pendonor yang darahnya terinfeksi tersebut merupakan pendonor baru. Dua lainnya sudah empat kali mendonorkan darah. ’’Tapi, (donor) yang kesatu sampai ketiga statusnya memang aman,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Harga Cabai Jeblok, Petani Sedih Banget

Dia menjelaskan, kepada setiap warga yang melakukan donor, PMI selalu mengambil sampel darah melalui tabung. Selanjutnya, darah dalam tabung di-screening untuk memastikan reaktif (mengandung virus) atau nonreaktif (aman).

Selain virus HIV, terang dia, screening bisa mendeteksi beberapa virus lain, di antaranya hepatitis A, hepatitis B, hingga sifilis. ’’Sebelum darah dinyatakan nonreaktif, kantong darah dimasukkan di refrigerator karantina,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Wow...Batu Giok 20 Ton Akan Dijadikan Material Bangun Masjid?

Begitu dinyatakan nonreaktif, kantong darah baru akan dimasukkan kulkas khusus siap pakai. ’’Darah yang mengandung virus hepatitis A, B, hingga sifilis langsung kami buang. Yang mengandung HIV kami kirim ke PMI pusat untuk dicek ulang. Di sana laboratoriumnya lebih canggih,’’ papar Ira.

PMI Kota Kediri, lanjut dia, tidak hanya sekali melakukan cek laboratorium untuk memastikan jenis virus dalam darah. Jika dalam pemeriksaan sampel dinyatakan positif, tim laboratorium mengambil darah langsung dari kantong untuk dua kali dites ulang. ’’Kalau tetap positif, akan kami laporkan ke pusat untuk kembali dicek,’’ katanya soal tahapan pengecekan darah.

Selanjutnya, begitu pusat menyatakan kantong darah itu tetap positif HIV, PMI akan merujuk pendonor untuk melakukan voluntary conselling test (VCT) di RSUD Gambiran.

Terkait dengan temuan belasan kantong darah yang positif HIV, Ira menyebutnya sebagai hal yang wajar. Di setiap kantor PMI, jelas dia, pernah ditemukan darah yang mengandung virus. Screening yang dilakukan PMI sangat ketat. ’’(Screening) itu untuk memastikan darah di PMI benar-benar bebas dari virus dan masyarakat aman,’’ ucapnya. PMI juga memegang teguh kerahasiaan identitas pendonor dengan memberlakukan sistem barcode darah.

Sebagai informasi, kasus HIV/AIDS di Kota Kediri relatif tinggi. Berdasar data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kediri, selama 2014 ditemukan total 141 kasus baru. Sebanyak 98 kasus merupakan kategori HIV, sedangkan 43 kasus lainnya AIDS. (ut/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Keluhan Pedagang Kecil tentang Mahalnya Beras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler