jpnn.com, JAKARTA - Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) mengecam aksi pembantaian terhadap jemaah Masjid Al Noor di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).
Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago menganggap aksi yang menewaskan 40 orang dan melukai setidaknya 20 orang itu sebagai kebiadaban.
BACA JUGA: Menikah di Selandia Baru, Femmy Permatasari Kaget Ada Masjid Ditembaki Teroris
"Itu bentuk kebiadaban terhadap kemanusiaan. Pembantaian itu merupakan bagian dari kebrutalan sekelompok orang yang ingin menghancurkan persaudaraan antar manusia," ujar Juventus.
BACA JUGA: Pembantaian di Masjid Selandia Baru, Begini Reaksi Kiai Ma'ruf
BACA JUGA: Pembantaian di Masjid Selandia Baru, Begini Reaksi Kiai Maruf
Juventus juga mengimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak terprovokasi dengan peristiwa tersebut.
"Saya kira peristiwa itu murni tindakan biadab dan kriminal, bukan mengatasnamakan suatu kaum tertentu. Oleh karena itu mari kita berpikir jernih melihat masalah ini agar tidak terprovokasi. Kita jaga kondusivitas di Tanah Air," tandas Juventus yang juga mantan Ketua Presiden PMKRI Cabang Kupang ini.
BACA JUGA: Taqy Malik Ternyata Pernah Jadi Imam di Masjid yang Ditembaki Teroris
Senada dengan Juventus, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Najih Prasetyo, mengutuk keras tindakan teror terhadap kemanusiaan tersebut.
Menurutnya, tindakan tersebut tidak mencerminkan rasa kemanusiaan dan sebaliknya mencederai persaudaraan di kalangan umat manusia.
"Kami mengutuk tindakan tercela itu. Itu sama sekali tidak mencerminkan solidaritas kemanusiaa," imbuhnya.
Najih mengajak segenap bangsa Indonesia untuk bersama-sama menggalang solidaritas atas peristiwa duka itu dengan mendoakan para korban dan perdamaian dunia.
"Kita jaga kondusifitas, tidak usah terprovokasi, dan mari kita doakan agar perdamaian dapat terwujud di seluruh dunia," kata dia.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tsamara PSI: Pembantai di Masjid Selandia Baru Jauh dari Kasih Sayang
Redaktur & Reporter : Friederich