PMKRI Siap Memfasilitasi Dialog Papua - Jakarta

Jumat, 30 Agustus 2019 – 13:03 WIB
Ketua Presidium PP PMKRI Periode 2018 - 2020, Juventus Prima Yoris Kago. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi dialog Papua - Jakarta untuk merespons gelombang aksi masyarakat Papua yang dipicu oleh tindakan rasisme yang diduga dilakukan ormas dan aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya.

“PP PMKRI siap mengambil langkah tengah dengan memfasilitasi adanya dialog Jakarta - Papua,” kata Ketua Presidium Juventus Prima Yoris Kago di Jakarta, Jumat (30/8).

BACA JUGA: Bagaimana Kondisi Kelistrikan di Jayapura?

Menurut Juventus, gagasan tersebut sebelumnya sudah disuarakan oleh PP PMKRI di depan Istana Negara, Jakarta Pusat dengan menuntut pemerintah tidak boleh menganggap tindakan rasisme sebagai hal biasa.

Lebih lanjut, Juventus menilai negara belum serius menangani situasi Papua. Bagi PMKRI, menurut Juventus, permintaan maaf dari Presiden Jokowi dan pejabat tinggi negara lainnya terhadap masyarakat Papua tidak akan berdampak apa-apa karena tidak menyentuh hati masyarakat Papua. Selain itu cara negara memperlakukan Papua tidak menampakkan wajah persaudaraan.

BACA JUGA: Polemik Papua, Polda Kaltim Kirim Pasukan Brimob

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Jokowi Harus Ambil Langkah Luar Biasa untuk Papua

“Permintaan maaf, memang diperlukan. Dan dalam hal ini Jokowi sebagai Presiden sudah menunjukkan sikap kenegarawanannya, namun sejauh ini permintaan maaf tidak cukup,” katanya.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Jokowi Harus Ambil Langkah Luar Biasa untuk Papua

“Kita perlu adanya dialog sehingga saling mendengar dan mengoreksi setiap kesalahan, apa yang harus kita perbaiki demi kebaikan bersama." ungkap Juventus lagi.

Menurutnya, gelombang aksi besar-besaran masyarakat Papua dalam dua minggu terakhir yang dipicu oleh tindakan rasisme dan intimidasi dari ormas dan aparat terhadap mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya belum lagi surut.

Kemudian pada Kamis (29/9/2019), aksi protes kembali memanas di Jayapura. Aksi ini memperpanjang potret buram wajah bangsa Indonesia. Massa aksi yang memanas kemudian membakar kantor Majelis Rakyat Papua dan fasilitas layanan publik seperti kantor Telkom, kantor Pos dan SPBU yang lokasinya berjejeran.

“Oleh karena itu, kami akan fasilitasi dialog Jakarta-Papua. Sehingga kekacauan ini tidak berlarut-larut," tegasnya.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polemik Papua, Wiranto : Saya Tidak Ragu Buat Lemot Media Sosial!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler