jpnn.com, JAKARTA - Komitmen PNM dalam menjalankan pemberdayaan perempuan pelaku usaha ultra mikro menarik perhatian peserta Global Network for Advance Management (GNAM) 2024 yang sempat hadir ke Kantor Pusat PNM.
Pada GNAM 2024 sebanyak 117 mahasiswa magister bisnis dari lintas negara berbagi insight bersama Direktur Operasional PNM Sunar Basuki.
BACA JUGA: PNM & Unilever Jalin Kerja Sama untuk Program Bu Karsa
Saat kunjungan studi banding tersebut, Sunar memperkenalkan model bisnis PNM sebagai lembaga keuangan yang memberikan pemberdayaan perempuan prasejahtera yang juga pelaku usaha ultra mikro, melalui modal finansial, intelektual, dan sosial.
Sunar menjelaskan strategi social re-engeneering dalam pembiayaan PNM Mekaar mendorong tumbuhnya ekonomi pada skala rumah tangga.
BACA JUGA: PNM Dukung Pemerataan Inklusi Keuangan di Wilayah 3T
"Ibu-ibu yang ada di dalam kelompok ini kita dorong untuk saling membantu kemajuan usaha bisa lewat sinergi usaha ataupun sharing ide usaha di setiap pertemuan mingguan," ungkap Sunar dikutip, Rabu (16/10).
Selain itu, PNM juga menyampaikan upayanya untuk melakukan transformasi digital yang dirasa sangat menantang untuk diimplementasikan kepada nasabah ultra mikro.
PNM pun terus memberikan dukungan literasi dan inklusi digital.
"Supaya membangkitkan ekonomi kelas bawah harus diperkenalkan dengan digitalisasi dan inklusi keuangan. Diberikan berbagai macam pelatihan dan akhirnya siap untuk skala usaha yang lebih besar," tambahnya.
Menurut Sunar, transformasi digital PNM ditunjukkan melalui hadirnya aplikasi PNM Digi Nasabah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat catatan keuangan, membayar angsuran, melakukan transaksi keuangan digital dan lain sebagainya yang juga terkoneksi dengan aplikasi Mekaar Digi, sebuah aplikasi untuk Account Officer (AO) pendamping nasabah PNM.
Sekretaris Program Studi Magister Manajemen FEB UI, Arviansyah mengatakan melengkapi ultra finance yang memberikan dampak besar bagi ekonomi di level akar rumput.
“PNM tidak hanya menggunakan teknologi untuk mengoperasikan binsisnya tetapi juga memberdayakan. Yang cukup penting social impact dari perusahaan sampe ke tatanan bawah,” jelas Arvi.
Arviansyah berharap para mahasiswa domestik dan internasional membawa persepsi baik tentang pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia serta dapat menerapkannya di negara asal masing-masing.
Pertemuan ini juga menjadi bukti bahwa apa yang telah dilakukan PNM dapat menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan secara global.
"Ke depannya diharapkan makin banyak inisiatif kolaborasi yang terjalin untuk tumbuhnya kesejahteraan kelompok subsisten," ujar Arvi.(mcr10/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul