PNM Optimistis Kredit Macet Nasabah UMKM Bisa Diatasi dengan Pendampingan

Senin, 04 Desember 2023 – 17:00 WIB
PNM yakin pendampingan nasabah menjadi salah satu solusi kredit macet. Foto: dok PNM

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengungkap kredit macet pelaku UMKM hingga capai Rp 22,9 triliun.

Pelaku UMKM tentu membutuhkan modal untuk memulai atau bahkan mengembangkan usahanya.

BACA JUGA: Hadiri PKU Akbar Nasabah PNM, Misbakhun Semangati Para Ibu Pelaku UMKM

Namun, tidak dipungkiri bahwa pelaku UMKM adalah salah satu penggerak ekonomi bangsa.

Melihat besarnya kredit macet, Teten menyampaikan perlu mencari solusi dan mengevaluasi program dan perlu solusi mengatasi permasalahan kredit macet UMKM.

BACA JUGA: Dirut PNM Arief Mulyadi jadi CEO Terbaik versi Top BUMN Awards 2023

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang merupakan lembaga pembiayaan group lending dalam sektor ultra mikro terbesar di seluruh dunia, yakin pendampingan nasabah menjadi salah satu solusi kredit macet.

Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary mengatakan bahwa hal itu selaras dengan program pemberdayaan PNM di mana pembiayaan dan pendampingan nasabah menjadi satu paket.

Karena, kata dia, memang PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan.

Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

“Nasabah kami ini kan banyak yang sebelum bergabung dengan Mekaar tidak memiliki usaha, jadi betul-betul kami bimbing dari awal,” ungkap Dodot.

PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) fokus kepada ibu-ibu prasejahtera dalam salah satu layanannya, PNM membukakan membukakan akses baru kepada 3 modal utama yakni modal finansial, intelektual, dan sosial.

Dodot menyebut bicara soal modal intelektual, PNM tidak semata-mata memberikan pinjaman saja. Tetapi pendampingan yang berkelanjutan kepada setiap nasabahnya.

Dihadirkan melalui unit Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), para mitra pelaku ultra mikro dan UMKM binaan PNM diberikan berbagai program pelatihan sebagai stimulus memperbesar usaha nasabah.

Tercatat hingga Oktober 2023, PNM sudah melaksanakan 10.109 pelatihan dengan 550.111 peserta.

Tidak hanya itu, sudah 721.780 nasabah yang dibantukan untuk memperoleh NIB. Pelatihan literasi digital juga dilakukan walaupun masih dalam tahapan yang sangat belia.

Selain kegiatan pelatihan yang sifatnya menjadi program pengembangan kapasitas usaha dilakukan juga pendampingan nasabah setiap minggunya, sehingga dari 14,8 juta nasabah semua mendapatkan pendampingan usaha melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

“Kami rajin melakukan edukasi literasi keuangan, dan klasterisasi usaha yang kami bentuk juga menjadi satu environment yang menguntungkan bagi para mitra binaan, sampai saat ini sudah 418 klasterisasi di desa-desa terbentuk,” tambah Dodot.

Ratnasari, nasabah PNM dari Jakarta membagikan pengalamannya.

Ratnasari menilai upaya PNM membuahkan hasil, ia merasakan usahanya kian waktu kian meningkat. Ratnasari yang tinggal di Ibukota mampu mengatasi persaingan jajanan kue kering cukup tinggi.

Dia bisa melakukan inovasi dan menciptakan keunggulan produk mulai dari rasa, diversifikasi, dan kemasan menjadi penentu dalam persaingan pasar.

“Sebelumnya packaging saya tidak seperti ini. Setelah beberapa kali mendapat pelatihan dan ada saran dari teman-teman PNM juga, kemasan saya dinilai lebih memiliki identitas,” pungkas Ratnasari.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PNM   UMKM   Kredit Macet   Pasar  

Terpopuler