PNRI Minta Tambahan Anggaran Rp143,85 Miliar

Rabu, 10 Oktober 2012 – 13:18 WIB
JAKARTA - Perpustakaan Nasioanal RI (PNRI) meminta tambahan anggaran dari pagu definitif yang sudah ditetapkan pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Tambahan anggaran sebesar Rp146,8 miliar, menurut Ketua PNRI Sri Sularsih, untuk mengembangkan perpustakaan di daerah. Dengan rincian Rp3 miliar untuk pengembangan Kepustakaan Perpustakaan Bung Karno di Bali. Sisanya Rp143,85 miliar untuk pengembangan sarana dan prasarana perpustakaan di berbagai daerah mulai provinsi sampai kabupaten/kota.

"Untuk Perpustakaan Bung Karno, plafonnya sebenarnya Rp4 miliar. Tapi yang sudah jalan Rp1 miliar sehingga kami minta tambahan anggaran Rp3 miliar lagi," ungkap Sri dalam rapat dengar pendapat Komisi X DPR RI, Rabu (10/10).

Sedangkan pengembangan perpustakaan di provinsi, kabupaten/kota, lanjutnya, disesuaikan dengan usulan dari masing-masing daerah. "Penerima dana bantuan sarana dan fasilitas ini adalah daerah-daerah yang mengajukan proposal permintaan ke PNRI. Bagi yang tidak mengajukan, tidak bisa kami usulkan untuk anggarannya," terangnya.

Di dalam pagu definitif 2013, PNRI mendapatkan anggaran Rp478,69 miliar. Anggaran ini, menurut Sri, tidak termasuk dalam pengembangan perpustakaan daerah. Itu sebabnya PNRI meminta tambahan anggaran lagi.

Hanya saja anggota Komisi X Surahman Hidayat mempertanyakan sinergitas perpustakaan pusat dan daerah dalam program edukasi. "PNRI bisa saja minta tambahan anggaran. Tapi kok pemberian bantuan ke perpustakaan daerah tidak jelas mekanismenya," ujarnya.

Ini diaminkan Harbiah. Personil Komisi X ini mencontohkan, di wilayah Jawa Timur banyak perpustakaan daerah tidak menerima bantuan pengembangan kepustakaannya. Padahal, surat permohonan sudah lama diajukan.

"Harus diperjelas dulu mekanismenya. Apakah penerima bantuan kepustakaan hanya untuk perpustakaan yang dititipi anggota dewan atau siapa. Kalau cuma ajuin proposal, daerah saya sudah lama mengajukannya tapi sampai sekarang tidak dapat-dapat juga," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Isu Impor Gula

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler