Poin Penuh Kandang Pertama

Senin, 09 Januari 2012 – 04:04 WIB

SURABAYA - Persebaya akhirnya memetik kemenangan keduanya. Setelah dipermalukan Semen Padang 0-1 bulan lalu di kandang sendiri, kemarin (8/1) di Stadion Gelora 10 Nopember Green Force sukses membekuk PSM Makassar dengan skor 2-0 (1-0). Tiga poin itu membawa Persebaya untuk sementara nangkring di peringkat empat klasemen Indonesia Premier League (IPL).

Dalam pertandingan kemarin, dua gol Persebaya dihasilkan gelandang Mario Karlovic pada menit ke-9 dan Erol Iba (81"). Karena laga berlangsung keras, wasit Saripudin sampai mengeluarkan enam kartu kuning. Empat untuk pemain Persebaya. Dan dua untuk pemain PSM.

Usai pertandingan kemarin, pelatih Persebaya Divaldo Alves tak bisa menyembunyikan rasa gembiranya. "Ini hasil yang luar biasa. Semua elemen mulai dari pemain sampai suporter fantastis," kata Divaldo.

Pujian berlipat dari pelatih berkebangsaan Portugal itu diberikan kepada pemain karena meski dalam kondisi tak fit, mereka mampu mengeluarkan kemampuannya 100 persen.  Terlebih lagi, bagi Divaldo kemenangan atas PSM adalah sebuah pembuktian. Maklum, sebelum menahkodai Persebaya, pelatih asal Portugal itu sempat ditolak oleh klub dan elemen lain klub berjuluk Juku Eja itu.

"Pengalaman yang saya dapatkan itu menjadi satu cambuk tersendiri bagi saya. Saya berterimakasih dengan pengalaman tersebut," ucap Divaldo lagi.

Sedang Pelatih PSM Petar Segrt menilai Persebaya memang lebih layak menang dalam pertandingan kemarin. "Walau harus diakui, dua gol Persebaya berbau keberuntungan," ujar Petar.

Pelatih asal Kroasia itu menambahkan kalau ribuan suporter yang menonton membuat satu tekanan sendiri bagi Andi Oddang dkk.  "Kami punya banyak pemain muda yang minim pengalaman. Adanya kesempatan merasakan tensi pertandingan yang dilihat ribuan mata kami anggap satu pelajaran yang berharga," tutur Petar.

Lantas mengenai kekalahan kemarin, Petar menyebut karena ketergesaan para pemainnya dalam mengeksekusi setiap peluang yang ada. Hanya, mantan pelatih timnas Georgia itu menyayangkan pernyataan Divaldo soal perlakuan klub yang menolaknya. "Sebagai seorang yang punya sikap profesional, hal tersebut seharusnya tidak diungkit," kata Petar.

Atmosfer pertandingan kemarin memang berlangsung sengit. Persebaya yang tak ingin kehilangan poin lagi di kandang mengambil inisiatif menekan. Penonton di Gelora 10 Nopember akhirnya bergemuruh usai gelandang asal Australia, Mario Karlovic mencetak gol lewat tendangan bebas berjarak 30 meter dari depan gawang.

Ketinggalan satu gol, PSM balas mengambil dominasi permainan. Di menit ke-27 tendangan bomber asing mereka, Ilija Spasojevic membentur mistar gawang.

Memasuki babak kedua, Divaldo tanggap dengan habisnya tenaga bek Rivelino Ardiles. Khomad Suharto lantas dimasukkan sebagai penunjang "darah baru" dalam tim. Dan benar saja, di babak kedua ini gelombang serangan PSM kian besar.

Justru keasyikan menyerang, PSM dikejutkan oleh gol kapten Persebaya Erol Iba sepuluh menit menjelang bubaran. Menerima umpan Rendi Irawan dari sisi kanan pertahanan PSM, Erol langsung mengarahkan bola ke tiang jauh yang tak terjangkau kiper PSM Deny Marcel. Gol tersebut dipuji oleh pelatih PSM sebagai gol kelas dunia.

Nah, menerima pujian tersebut, Erol menanggapinya dengan tak berlebihan. "Buat saya justru kemenangan adalah segalanya untuk tim. Ini sangat penting bagi kami," ucap Erol usai pertandingan. (dra)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saudara Tua Harus Waspada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler