Polandia Tertarik Garap Infrastruktur Indonesia

Jumat, 18 Oktober 2019 – 02:21 WIB
Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, SERPONG - Polandia ingin berpartisipasi dalam membantu pembangunan infrastruktur Indonesia, sebuah proyek skala besar yang diprakarsai Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kami melihat peluang yang besar di sini. Untuk itu, perusahaan kami siap berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka di sektor ini,” kata Duta Besar Polandia untuk Indonesia Beata Stozcynska dalam Forum Bisnis Indonesia-Visegrad 2019 di Serpong, Banten, Kamis (17/10).

BACA JUGA: Bisnis Infrastruktur Gas tidak Seperti Jalan Tol 

Dengan keunggulan teknologi canggih dan mutakhir, kata dia, Polandia memiliki kapasitas untuk membantu Indonesia memanfaatkan cadangan batu bara dengan membangun apa yang ia sebut intelligent mining atau penambangan cerdas.

Menurut Stozcynska, perusahaan-perusahaan Polandia memprioritaskan riset dan pengembangan untuk meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonominya.

BACA JUGA: Mendagri Sebut Infrastruktur Ibu Kota Baru Mulai Dibangun Tahun Depan

“Kita bisa memulai dengan proyek yang tujuannya meningkatkan praktik-praktik baik dalam pengembangan ekosistem awal. Saya sangat senang melihat lebih banyak investasi Polandia memasuki pasar Indonesia,” tutur dia.

Kontraktor asal Polandia, Rafako, telah memenangi tender pembangunan dua unit pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas masing-masing 50 megawatt (MW).

BACA JUGA: Jokowi Berjanji Bangun Infrastruktur Sampai ke Kawasan Persawahan

Porsi investasi perusahaan pada proyek tersebut mencapai 35 persen atau setara 950 juta zloty (sekitar Rp 3,49 triliun).

Sisa pembiayaan proyek diperoleh perusahaan tersebut melalui pinjaman antara bank pembangunan Polandia Bank Godpodarstwa Krajowego (BGK) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) senilai EUR 80,8 juta  atau setara dengan Rp 1,36 triliun.

Dalam kontrak kerja dengan pihak Indonesia, paket pembiayaan dipersiapkan secara bersama-sama oleh BGK dan Korporacja Ubezpiecze? Kredytów Eksportowych (KUKE). KUKE juga menyediakan Rafako jaminan pelaksanaan kontrak.

Pembangunan blok pertama akan menghabiskan waktu 36 bulan. Kemudian, blok kedua akan membutuhkan waktu 39 bulan.

“Saya yakin masih banyak potensi yang bisa digali untuk kerja sama ekonomi kedua negara, dan forum ini merupakan salah satu langkah positif untuk memperkuat hubungan ekonomi kita,” tutur Dubes Stozcynska. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler