jpnn.com, MOSCOW - Polandia dan Senegal memiliki kecenderungan hampir sama di Piala Dunia 2018. Keduanya sama-sama bergantung kepada satu pemain, Robert Lewandowski dan Sadio Mane.
Hanya saja, level ketergantungan Polandia kepada Lewy-sapaan Lewandowski lebih besar. Singkatnya, bila Lewy melempem, maka hampir dipastikan permainan Polandia tidak akan berkembang.
BACA JUGA: Kolombia vs Jepang: Saatnya Radamel Falcao Beraksi!
Kontribusi Lewy di Rusia lantas dibandingkan dengan penampilan Grzegorz Lato pada Piala Dunia 1974. Kala itu, Lato berhasil mencetak tujuh gol pada event yang dihelat di Jerman dan Polandia menempati peringkat ketiga.
''Waktu sudah berganti. Dan, jujur saja, tujuh gol di Piala Dunia (yang dicetak Lato) sangat sulit untuk dilewati karena perbedaan di sepak bola sekarang,'' kata Lewy kepada The Guardian. ''Saat ini, lebih sulit (bagi striker) saat berada di dekat kotak penalti. Jangankan tujuh gol, mencetak lima atau enam gol di ajang sebesar adalah tugas berat,'' lanjut penyerang Bayern Muenchen itu.
BACA JUGA: Berhenti Bekerja Demi Piala Dunia 2018
Lewy lantas flashback ke Euro 2016. Kala itu, dia hanya mencetak satu gol dari dua atau tiga peluang emas yang didapatnya. Keberadaan bek-bek yang cenderung memberi marking ketat ke Lewy menjadi penyebabnya.
Karena itulah, dia berharap ketergantungan tim terhadap dirinya bisa direduksi. Selain karena usia yang sudah menjejak 30 tahun pada 21 Agustus nanti, Lewy juga merasa performanya tidak seoptimal beberapa tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Momen Indah saat Air Mata Kapten Panama Jatuh di Piala Dunia
''Ekspektasi dari fans Polandia sangat besar. Tekanan? Selalu ada tekanan. Namun, kami akan menghadapinya sebagai tim bukan saya seorang,'' sambung pemilik 95 caps dan 55 gol bagi Polandia itu. (io/bas)
Sadio Mane (tengah). Foto: AFP
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh No! Istri Pemain Belgia Ini Eksentrik di Tempat Tidur
Redaktur & Reporter : Adek