jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Political Communication (PolcoMM) Institute menegaskan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, unggul dari Joko Wiodo-Jusuf Kalla sebesar 1,5 persen.
"Pasangan Prabowo-Hatta memeroleh elektabilitas 46,8 persen. Sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla dengan angka 45,3 persen," kata Direktur Eksekutif PolcoMM Heri Budianto, dalam paparannya hasil survei PolcoMM Institute bertajuk "Adu Balap Capres; Membaca Kemana Arah Undecided Voters", Kamis (3/7).
BACA JUGA: 7 Instruksi SBY Untuk TNI Polri
Penelitian dilakukan dengan multistage random sampling, melibatkan 1.200 responden di 33 provinsi. Penelitian dilakukan dengan wawancara langsung secara tatap muka pada 23-27 Juni 2014 dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error 3 persen.
Dalam survei ini diketahui bahwa tren Prabowo mengalami kenaikan karena penampilan debat putaran ketiga yang membahas politik internasional dan ketahanan nasional.
BACA JUGA: Polri Maksimalkan Hallycam Pantau Lalin Mudik
Menurut Heri, responden menilai Prabowo tampil meyakinkan, dan menguasai persoalan. Selain itu, responden memilih nomor urut satu karena diyakinkan partai politik yang menjadi mitra koalisi.
Sedangkan Jokowi dalam debat dinilai kurang maksimal. Sebagian besar responden menyatakan Jokowi menyampaikan hal yang terlalu teknis dalam debat.
BACA JUGA: Pemerintah Diminta Segera Keluarkan PP Program Jaminan Pensiun
Responden juga menyatakan bahwa mereka mendapatkan informasi melalui media massa terbatas tentang pemerintahan negatif Jokowi dan PDIP.
"Serta responden menyatakan bahwa Jokowi sebaiknya menuntaskan pekerjaannya sebagai Gubernur Jakarta," kata Heri Budianto.
Kenaikan Prabowo-Hatta semakin besar bila dibandingkan survei PolcoMM sebelumnya. Pada survei 16-20 Juni 2014, elektabilitas Prabowo-Hatta 43,3 persen, di bawah Jokowi-JK yang mendapat 46,4 persen.
Sedangkan tingkat elektabilitas Jokowi-JK turun 1,1 persen dari 45,3 persen pada survei yang digelar 23-27 Juni 2014.
Sedangkan angka undecided voters yang pada penelitian sebelumnya mencapai angka komulasi 10,3 persen menurun menjadi 7,9 persen.
"Jika dicermati perolehan angka yang ada bahwa kecenderungan pilihan undecided voters lebih kepada pasangan nomor urut satu," kata Heri. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Minta Keterangan Istri Jero Wacik
Redaktur : Tim Redaksi