jpnn.com - SLEMAN – Dit Reskrimum Polda DIJ berhasil meringkus lima anggota komplotan pencurian dengan pemberatan yang menyasar ke beberapa sekolah di DIJ. Kelima tersangka itu diketahui telah melakukan perbuatan curat di tujuh lokasi wilayah hukum Polda DIJ.
Kelima tersangka yaitu Nrl alias Brewok, warga Sleman, bertindak sebagai penggambar lokasi; Am warga Selomartani, Kalasan, Sleman, bertugas sebagai sopir; Mt warga Ambon, bertugas sebagai eksekutor, Ud warga Ambon, bertugas sebagai eksekutor, serta satu orang penadah asal Solo berinisial Gsy.
BACA JUGA: Ini Agenda Jokowi Selama di Jogja Hari Ini
Wadir Reskrimum Polda DIJ AKBP Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, dalam menjalankan aksinya penggambar melakukan pemantauan di target sasaran. Biasanya, penggambar memastikan terhadap sekolah yang dilengkapi unit komputer bantuan pemerintah. Setelah diperoleh pemetaan itu, baru eksekutor mengambil barang.
“Tugas mereka beda-beda. Ada yang memetakan lokasi, ada yang menjadi eksekutor,” kata Djuhandhani dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Selasa (9/12).
BACA JUGA: Dijambret di Depan Markas Polisi, Dana BOS Rp75 Juta Raib
Djuhandhani menambahkan, penangkapan bermula saat ke empat tersangka tengah ber-aksi di SD Kabekalan 2, Kutowinangun, Kabupaten Kebumen. Mereka mengambil beberapa unit komputer di lokasi tersebut. Penyelidikan panjang tim jatanras Dit Reskrium Polda DIJ akhirnya membuahkan hasil. Ke empat tersangka yang tertangkap basah itu bisa diringkus.
Dalam penyelidikannya, mereka kerap melakukan aksi serupa di beberapa wilayah di DIJ. Kemudian hasil curian itu dijual ke salah seorang penadah di Solo, yakni Gsy. Setelah itu, pihaknya kemudian melakukan penahanan terahdap Gsy lengkap dengan barang bukti komputer yang masih utuh.
BACA JUGA: Kabur dari Rutan, Napi Tewas Gantung Diri
“Ada yang dijual ke penadah, ada juga yang dipasarkan mela-lui lapak online. Satu unit kom-puter dijual seharga Rp 1,5 juta,” imbuhnya.
Pada saat tertangkap tangan itu, Dit Reskrimum Polda DIJ menyita barang bukti berupa tiga unit laptop, satu proyektor, satu unit CPU, dan satu unit kamera. Sedangkan barang bukti yang disita dari TKP wilayah hukum Polda DIJ yaitu 1 unit mobil Avanza, 22 CPU all in one merk Acer, dan 20 CPU all in one merk Dell. Secara simbolis, barang bukti itu kemudian dikembalikan ke sekolah agar bisa dipakai belajar siswa, melalui perwakilan Disdikpora DIJ.
Kepala Balai Tekomdik Dinas Dikpora DIJ Singgih Raharjo menuturkan, ada 19 sekolah di kabupaten/kota di DIJ yang ke-curian komputer. Sebelum komputer itu didistribusikan ke beberapa sekolah, pihaknya sudah menginstruksikan agar sekolah diperketat pengamanan. Misalnya saja ruang komputer dilengkapi teralis besi.
“Sebelum unit dikirim ke beberapa sekolah, pengamanan wajib dilakukan seperti teralis besi dan piket penjagaan, terutama saat malam hari,” ujarnya.
Memang instruksi itu ada yang mematuhi ada pula yang tidak. Namun demikian, kebanyakan sekolah mentaati aturan itu. Sedangkan beberapa sekolah yang berhasil dicuri komputernya, ia menilai kejadian tersebut disebabkan karena pengamanan tengah lengah.
Pihaknya mengapresiasi upaya Polda DIJ yang berhasil membekuk pelaku pencurian komputer di sekolah. Ia berharap beberapa TKP di wilayah DIJ bisa segera ditemukan komputernya, sehingga proses belajar mengajar siswa tidak terhambat. (fid/laz/ong)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Rumah dan Satu Pesantren Roboh
Redaktur : Tim Redaksi