jpnn.com, PALU - Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) memastikan akan mengusut tuntas kasus oknum kapolsek di Parigi Moutong yang diduga mengiri chat mesra kepada seorang putri tersangka.
Saat ini tim investigasi Polda Sulteng telah mengantongi bukti chat pesan WhatsApp (WA) antara oknum kapolsek itu dengan korban yang berinisial S. tersebut.
BACA JUGA: Terbongkar, Inilah Tampang Pencuri Kabel PLN di Deliserdang, Lihat
“Hasil dari investigasi sampai dengan saat ini barang bukti yang sudah didapat adalah percakapan melalui WA,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto saat dihubungi, Sabtu (16/10/2021).
Kombes Didik menyebut tim investigasi belum menemukan barang bukti lain dalam kejadian ini.
BACA JUGA: Diduga Kirim Chat Mesra ke Anak Tersangka, Kapolsek di Sulteng Dicopot
Saat ini, tim investigasi masih terus bekerja. “Untuk yang lainnya belum didapatkan,” imbuhnya.
Kombes Didik mengatakan oknum kapolsek di Parigi Moutong itu telah dinonaktifkan agar fokus dalam pemeriksaan terkait kabar dugaan pelanggaran tersebut.
BACA JUGA: Pengakuan Putri Tersangka Soal Kapolsek Pengirim Chat Mesra, Alamak
S yang menjadi korban ulah tak senonoh itu mengaku dijanjikan oleh oknum polisi tersebut bahwa ayahnya yang kini ditahan akan dilepaskan.
Oknum polisi itu mau membebaskan tersangka asalkan S bersedia melayaninya di tempat tidur. Menurut S, peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu di salah satu hotel di Parigi.
S dengan sangat terpaksa mengiyakan ajakan oknum polisi tersebut demi sang ayah. Namun, sampai saat ini, ayahnya masih tetap berada di dalam sel kepolisian.
“Awalnya saya datang dengan mama. Dia (oknum kapolsek, red) bilang, 'dek, kalau mau uang, nanti tidur dengan saya',” ungkap S saat ditemui sejumlah wartawan, Rabu (13/10).
Beberapa pekan setelah itu, oknum polisi tersebut kembali merayu S dengan janji akan membantu membebaskan ayahnya.
S yang menjadi korban ulah tak senonoh itu mengaku dijanjikan oleh oknum polisi tersebut bahwa ayahnya yang kini ditahan akan dilepaskan.
Oknum polisi itu mau membebaskan tersangka asalkan S bersedia melayaninya di tempat tidur. Menurut S, peristiwa itu terjadi beberapa hari lalu di salah satu hotel di Parigi.
S dengan sangat terpaksa mengiyakan ajakan oknum polisi tersebut demi sang ayah. Namun, sampai saat ini, ayahnya masih tetap berada di dalam sel kepolisian.
“Awalnya saya datang dengan mama. Dia (oknum kapolsek, red) bilang, 'dek, kalau mau uang, nanti tidur dengan saya',” ungkap S saat ditemui sejumlah wartawan, Rabu (13/10).
Beberapa pekan setelah itu, oknum polisi tersebut kembali merayu S dengan janji akan membantu membebaskan ayahnya.
“Akhirnya saya mau, karena saya pikir papaku mau keluar. Terus dia kasih uang ke saya. Dia bilang, 'ini untuk mamamu, bukan untuk bayar kau',” tutur S menirukan ucapan ID.
BACA JUGA: Terbongkar, Inilah Tampang Pencuri Kabel PLN di Deliserdang, Lihat
S mengenal oknum kapolsek itu karena sering mengantar makanan untuk ayahnya. Ibu S, SI, pun merasa sangat terpukul dengan peristiwa yang menimpa putrinya.
“Saya sama sekali tidak tahu kejadiannya seperti ini. Saya tidak terima caranya Pak Kapolsek begini, harga dirinya anakku. Saya orang susah,” ujar SI.(ral/int/pojoksatu)
Redaktur & Reporter : Budi