jpnn.com, PAPUA - Sebanyak delapan orang tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Dimonim Air di kawasan Pegunungan Bintang, Papua pada Sabtu (11/8) lalu. Kini seluruh jasad sudah dibawa ke Jayapura untuk proses identifikasi.
Wakapolda Papua Brigjen Yakobus Majuki mengatakan, dari identifikasi yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Papua, baru empat jasad yang dapat dikenali dan diketahui identitasnya.
BACA JUGA: Evakuasi Korban Pesawat PK-HVQ, Bandara Oksibil Ditutup
Sementara sisanya masih menunggu proses dan pengambilan data dari pihak keluarga untuk dicocokan.
“Dari empat korban yang teridentifikasi, semuanya dilihat dari data primer berupa sidik jari, gigi, dan DNA. Jika ketiga data itu tidak ada kami juga bisa menggunakan data sekunder bisa properti, fotografi, atau medical record,” kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (14/8).
BACA JUGA: Pesawat PK-HVQ Ditemukan Hancur di Oksibil, 8 Orang Tewas
Adapun keempat korban yang teridentifikasi adalah Jamaludin (45), Martina Uropmabin (29), Sefuve Leslie William (53), dan I Wayan Sudiarta (45).
Dengan begitu, keempat korban sudah bisa dibawa pulang pihak keluarga. Untuk biaya pengiriman semuanya ditanggung oleh maskapai Dimonim Air. Sama halnya dengan asuransi, semuanya juga akan segera diberikan kepada keluarga korban.
BACA JUGA: Pesawat Dinonim Air Nahas, Delapan Orang Tewas
Kemudian untuk satu korban selamat yakni Junaidi (12) masih mendapat perawatan. Bahkan, dalam waktu dekat akan dilakukan operasi.
“Operasi untuk menghentikan peregangan, ada perobekan limpa dikarenakan benturan dan saat ini sudah bisa berkomunikasi,” sambung dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat King Air Tabrak Gedung, Pilot Tewas
Redaktur : Tim Redaksi