jpnn.com, JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani tidak menampik bahwa salah satu syarat islah antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo adalah pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab.
Bukan hanya Rizieq, Muzani menegaskan, ratusan masyarakat yang ditahan selama masa Pilpres 2019 lalu juga harus dibebaskan.
BACA JUGA: Tak Perlu Bawa Masalah Habib Rizieq untuk Rekonsiliasi Jokowi - Prabowo
“Keseluruhan. Bukan hanya itu, tetapi keseluruhan. Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahanain. Ratusan orang lagi pada diproses,” ungkap Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/7).
BACA JUGA: Respons Politikus PDIP Soal Isu Pemulangan Rizieq Shihab Jadi Syarat Rekonsiliasi
Menurut Muzani, islah harus meniadakan dendam. Dia menegaskan, islah tidak akan terlaksana kalau masih ada dendam.
Karena itu, ujar dia, suasana tersebut harus diredakan atau dikendurkan sehingga islah menjadi kuat.
BACA JUGA: Tri Dianto: Mungkin Habib Rizieq Sudah Kangen Masakan Jakarta
BACA JUGA : Ingat ! Prabowo yang Janji Pulangkan Rizieq, Bukan Jokowi
Anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu mengingatkan bahwa rekonsiliasi itu bukan sekadar lip service, maupun dagangan politik dan bualan semata.
“Kami sampaikan pada kawan-kawan bahwa rekonsliasi, islah, penyatuan, itu akan terjadi sebagai sesuatu yang genuine. Kami sampaikan itu ya tidak boleh ada proses kriminalisasi dan seterusnya,” kata anggota Komisi I DPR ini.
Muzani menegaskan, tidak ada persyaratan lain selain hal tersebut untuk melakukan islah. Menurut dia, yang penting adalah bagaimana perbedaan pemahamaan, pandangan, pilihan masyarakat ini menjadi cair, sehingga ada energi bagi bangsa Indoneaia untuk menata ke depan.
“Nah, energi baru ini yang kemudian harus dipupuk untuk membangun Indonesia,” ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat ! Prabowo yang Janji Pulangkan Rizieq, Bukan Jokowi
Redaktur & Reporter : Boy