jpnn.com - JAKARTA – Kinerja Hinca Panjaitan sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI mendapat sorotan.
Pasalnya, pria yang saat ini menjabat sebagai Sekjen Partai Demokrat itu dinilai selalu menghindar setiap kali diajak rapat oleh anggota Executive Committe (Exco) PSSI dalam tiga pekan terakhir.
BACA JUGA: Slovenia 0-0 Inggris: Untung Ada Joe Hart!
Padahal, saat ini otoritas tertinggi sepak bola Indonesia itu sangat membutuhkan kehadiran Hinca di organisasi, terkait dengan penentuan lokasi Kongres Tahunan PSSI yang akan digelar pada 17 Oktober nanti.
Seperti yang diketahui, lokasi kongres masih dalam perdebatan lantaran pihak Mabes Polri tidak mengeluarkan izin keamanan untuk perhelatan kongres di Makassar.
BACA JUGA: 8 Voters Papua dan Papua Barat Sepakat Usung Pangkostrad
Mabes Polri memilih untuk mengikuti rekomendasi pemerintah untuk menggelar kongres tersebut di Jogjakarta.
Nah, sikap pasif Hinca tersebut langsung menuai kritikan tajam dari para anggota Exco PSSI.
BACA JUGA: Pelatih Ini Pastikan Anak Asuhnya Pantang Main Negatif
”Jadi, kalau Hinca tidak bisa hadir untuk mengikuti rapat, maka para anggota Exco akan mengambil sikap sendiri,” kata Djamal Aziz, salah satu anggota Exco PSSI.
Mereka bahkan memberikan batasan waktu bagi Hinca tersebut hingga hari ini.
Artinya, bila Hinca tidak juga merespon undangan rapat yang diberikan oleh mereka, maka tidak ada pilihan lain selain mengambil keputusan sendiri.
Toh, lanjut Djamal, keputusan Exco tidak melulu tergantung pada Plt Ketua Umum.
“Kami sudah meminta Hinca untuk mengirimkan ide dan pendapatnya terkait lokasi kongres. Tapi, kalau pun tidak ada respon, kami tidak akan berikan toleransi kepada dia sampai hari Rabu (hari ini, Red),” jelasnya.
“Kami akan rapat sendiri, dan kalau sudah ada keputusan, dia wajib mematuhi keputusan yang sudah kami ambil,” paparnya.
Senada dengan Djamal, anggota Exco PSSI lain, Tony Apriliani menyarankan agar Hinca Panjaitan tidak lagi mengedapankan egoismenya.
Dengan pertimbangan, penentuan lokasi kongres yang masih gelap tersebut sejatinya menunjukan bahwa PSSI saat ini sedang berada dalam kondisi darurat.
“Kalau saya secara pribadi, menyarankan kepada Pak Hinca dan Sekjen (Azwan Karim, Red) untuk mengalah saja. Sudah lah, apa salahnya kita pindah ke Jogja? Kita kan bermitra dengan pemerintah,” kata pria asal Bandung, Jawa Barat ini.
“FIFA dan AFC juga pasti punya toleransi kalau kita berkomunikasi secara baik-baik terkait perpindahan lokasi kongres ini,” tambahnya.
Sementara itu, Hinca Panjaitan tidak bisa dihubungi terkait perkembangan atas desakan dari para anggota Exco tersebut.
Dalam beberapa pekan terakhir, Hinca juga tidak pernah terlihat di kantor PSSI.
Tony menyebutkan bahwa Hinca saat ini sedang berkosentrasi mengurus partainya di ajang Pilkada Gubernur DKI Jakarta. (ben/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabau Sirah Bakal Bekerja Ekstra Kawal Osas Saha
Redaktur : Tim Redaksi