Polisi Akan Periksa Kejiwaan Pembunuh Diska Putri dan Janda Muda

Minggu, 14 Maret 2021 – 00:23 WIB
MRI, pelaku pembunuhan saat digiring petugas Polresta Bogor Kota. Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - MRI (21), pembunuh berdarah dingin asal Bogor, Jawa Barat, dengan santai menghabisi korban-korbannya. Pelaku nampaknya ketagihan menghabisi nyawa wanita yang ia kencani.

Perilaku ini tekuak dari keterangan pelaku yang kembali melakukan pembunuhan terhadap seorang janda muda yang dikencaninya, dua minggu setelah membunuh Diska Putri (17) siswi SMAN Cibungbulang, Kabupaten Bogor.

BACA JUGA: Pesilat Sudah Bergerak ke Madiun, Polisi-TNI Sekat Perbatasan Trenggalek dan Ponorogo

Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, di hari ketiga ini, hasil penyelidikan terhadap tersangka masih intens untuk menyatukan dari alat-alat bukti yang ada.

“Keterangan saksi, kemudian juga petunjuk dan semua. Termasuk CCTV untuk merangkai setiap perbuatan tersangka, itu dikuatkan dengan alat bukti. Termasuk kemarin, kami telah mengirim tersangka ini ke labfor untuk mengambil DNA-nya. Disesuaikan dengan barang bukti yang ditemukan pada korban,” ujar Susatyo dilansir dari radarbogor.id, Sabtu (13/3).

BACA JUGA: Diska Putri Dibunuh di Hotel Puncak, Sadis, Jasadnya Dimasukkan ke Tas Gunung

Sementara itu untuk kondisi kejiawan pelaku, apakah psikopat atau tidak, Polresta Bogor Kota akan melakukan pemeriksaan.

“Kemudian kedepan kami akan melakukan pemeriksaan secara kejiwaan. Sehingga jelas mengapa setelah kejadian pertama berlanjut sampai yang kedua,” tuturnya.

BACA JUGA: Warga Kerap Didatangi Arwah Wawan

“Tentunya saat ini kami masih fokus pada motif untuk mengambil barang. Tetapi tidak menutup kemungkinan apabila kami mengembangkan untuk motif-motif lainnya,” kata kapolresta.

Sedangkan terkait dengan tersangka, Polresta Bogor Kota juga berusaha melihat masa lalunya.

“Mulai dari hubungan pertemanan tersangka dengan teman-teman wanitanya, dengan keluarganya. Sehingga bisa menampilkan profil yang agresif dari tersangka ini untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap korban pertama dan kedua,” paparnya.

“Sempat ada beberapa keterangan, tersangka awalnya panik, takut. Tetapi setelah satu minggu timbul keberanian lagi yang dia tidak bisa tahan. Sampai akhirnya dia janjian lagi dengan korban kedua. Kemudian dia melakukan kekerasan terhadap korban kedua,” katanya. (radarbogor)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler