Polisi Akui Ada yang Tewas Saat Demo, Tapi Bukan Terkena Peluru

Jumat, 26 Agustus 2016 – 17:33 WIB
Suasana kerusuhan di Meranti, Riau beberapa waktu lalu. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - MERANTI - Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo membantah kabar tewasnya satu orang warga saat melakukan demo di depan Mapolres Meranti, beberapa waktu lalu.

Guntur menegaskan meninggalnya Is (33) warga Dorak itu bukan karena terkena tembakan polisi.

BACA JUGA: Butuh Biaya Cerai PNS Gelapkan Mobil Rental

"Benar dalam aksi demo ini ada satu warga yang ditemukan tewas. Namun itu bukan karena peluru polisi. Warga yang tewas itu terkena lemparan batu," kata Guntur seperti diberitakan Riau Pos (Jawa Pos Group) hari ini (26/8). 

Menurut Guntur satu orang warga yang menjadi korban itu meninggal di rumah sakit. Karena pasca ditemukan tergeletak langsung di bawa ke Rumah Sakit. "Sempat dievakuasi ke RSUD setempat, namun nyawanya tidak tertolong," ujar Guntur.

BACA JUGA: Kapolda Riau Turunkan 4 Perwira Usut Kematian Apri

Guna mengendalikan kurusuhan meluas Polda Riau kata Guntur telah menerjunkan pasukan Brimob dan Dalmas. Jumlah mencapai 6 satuan setingkat pleton. 

"Atas perintah Kapolda Riau, sudah dikirim 6 SST pasukan masing-masing 2 SST dari Siak, 2 SST dari Bengkalis, dan 2 SST dari Pekanbaru. Ini untuk mengendalikan situasi supaya kondusif," ujar Guntur. 

BACA JUGA: Ratusan Juta Lenyap, Bang Ipul Kena Tipu

Kerusuhan yang terjadi di Kabupaten Meranti juga memancing keprihatinan dikalangan anggota DPRD Riau. M Adil anggota DPRD Riau asal Kabupaten Meranti meminta pihak kepolisian harus bertindak adil meskipun ada jatuh korban dari pihaknya.

"Polisi juga tidak boleh main tembak saja saat membubarkan massa, masyarakat juga tidak boleh menyerang Polres seperti itu. Harus dipercayakan kepada penegak hokum. Intinya masyarakat dan polisi harus saling menahan diri. Jika nantinya terbukti bersalah, baik itu polisi atau masyarakat harus dihukum sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, ia juga meminta kepada Kapolda untuk segera menerjunkan tim ke Meranti untuk menyelidiki siapa pelaku penembakan kepada warga. Dan jika sudah diketahui, segera berikan tindakan supaya masyarakat bisa lebih tenang. Kemudian juga segera menarik polisi yang ada di polres Meranti agar tidak menjadi sasaran warga.

"Untuk sementara polisi yang ada disana ditarik saja dulu, ganti polisi baru agar suasana mereda," sarannya.

Hal senada juga dikatakan oleh anggota Komisi A DPRD Riau, Sugianto meminta kepada pihak kepolisian segera membuat kondusif situasi yang terjadi saat ini. Hal itu perlu dilakukan agar tidak ada korban yang keempat. 

"Pihak kepolisian harus bertindak cepat, meskipun dari pihak nya juga ada korban tapi polisi harus tetap melindungi dan mengayomi masyarakat. Jangan sampai akibat tidak segera ditindaklanjuti terjadi kerusuhan yang lebih besar," pintanya.

Ketua LAM Riau, Al azhar meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi sehingga bentrokan antara pihak kepolisian dan masyarakat tidak meluas. 

Pihaknya sangat menyayangkan peristiwa yang terjadi tersebut, yang mana karna permasalahan tersebut telah banyak memakan korban jiwa, termasuk masyarakat sipil.

"Peristiwa ini sanagat kita sesali, apa pun panyebabnya. Dan kita minta semua pihak harus bisa menahan diri agar tidak terpancing emosi sehingga tidak jatuh korban lagi," ujar Al Azhar.

Ia juga menambahkan, proses hukum dalam menindak lanjuti kasus ini harus dilakukan secara transparan dan terang benderang, sehingga tidak ada kecurigaan yang timbul akibat penanganan kasus tersebut.  

"Kasus ini harus diusut dengan tuntas. Proses hukum harus ditegakan secara teransparan, karna kasus ini melibatakn aparat hukum, Kalau tidak transparan pasti akan menimbulkan kecurigaan dari semua pihak," tuturnya. (dik/sol/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bro..Bro..Duit Retribusi Pedagang Ditilep Juga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler