Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana, mengatakan, pos pengamanan di depan pasar sentral Poso, memang disediakan jika ada keramaian di sekitar pasar. Jam difungsikannya pos tersebut, mulai pukul 06.00 hingga pukul 21.00 wita.
“Jadi, di jedah waktu antara selesai anggota berjaga di pos pukul 21.00, hingga jelang pagi bom tersebut diletakan,” katanya.
Bom ditemukan pertama kali oleh anggota polisi yang hendak berjaga sekitar pukul 06.30 pagi. Diperkirakan beberapa menit kemudian bom akan meledak, namun berhasil ditemukan dan berhasil dijinakan tim Jihandak Polda Sulteng.
Anggota kepolisian yang menemukan bom tersebut, kata Kapolda, telah melakukan tugas sesuai SOP sebelum bertugas, dengan melakukan sterilisasi pos pengamanan.
Disinggung terkait ekfektifitas personel kepolisian dengan masih adanya ancaman teror di Poso saat ini, Dewa Parsana menegaskan, bahwa yang saat ini dihadapi oleh pihak kepolisian bukan hanya pelaku teror namun juga faham radikal, yang penanganannya tidak mesti dengan cara-cara kekerasan juga.
“Banyaknya kekuatan yang kita miliki tidak akan mampu menghilangkan paham ini, Jika tidak dengan pendekatan ataupun kegiatan deradikalisasi di tengah-tengah masyarakat. Sebab jika hanya menggunakan kekuatan, atas yang dibabat, pasti akan tumbuh lagi akarnya,” tuturnya.
Saat ini, total personel yang ada di Kabupaten Poso sebanyak 1.000 anggota kepolisian, termasuk BKO dari Brimob Mabes Polri sekitar 120 orang.
Untuk menjaga keamanan di wilayah Kabupaten Poso dan sekitarnya, Polda Sulteng berencana meminta tambahan pasukan dari Mabes Polri kembali. “Minimal 200 personel dari Mabes yang akan kami minta lagi,” pungkas Parsana. (agg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluruh Pemda di Sumut Tangguk Berkah
Redaktur : Tim Redaksi