Polres Badung di Bali telah menggelar rekonstruksi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari insiden kaburnya empat narapidana (napi) di saat mereka masih melanjutkan pencarian dua napi lainnya, termasuk seorang napi pria asal Australia.
Dalam rekonstruksi TKP, para pelaku diarahkan oleh polisi untuk merekonstruksi "adegan" ketika mereka kabur.
BACA JUGA: Ijin Peternakan Babi Bernilai Rp 120 M Ditolak
Dua napi yang ditangkap di Timor Timur -yakni pria India âSayed Mohammed Saidâ dan pria Bulgaria âDimitar Nikoloveâ â diminta melakukan reka ulang adegan sesaat sebelum dan saat mereka melarikan diri dari penjara Kerobokan.
Polisi memastikan, akan ada 30 "adegan," dengan lima di antaranya dilakukan di penjara dan sisanya di lokasi lain termasuk bandara internasional, di mana seorang mantan napi telah membelikan tiket pesawat untuk napi yang kabur tersebut.
BACA JUGA: Pemerintah Indonesia Terbitkan Perppu Larang Kelompok Anti-Pancasila
Napi Sayed Mohammed Said menunjukkan petugas pintu masuk ke terowongan yang digunakan kabur.Ambros Boli
Dua ratus polisi, petugas penjara dan napi menjadi bagian dari rekonstruksi TKP tersebut.
BACA JUGA: Pengunjuk Rasa di Gedung Parlemen Australia Disidang
"Dari blok D (penjara Kerobokan), mereka naik ke atap dan keluar lalu turun dan menggali lubang di belakang klinik," kata Inspektur Polisi Ruddy Setyawan.
"Mereka membersihkan air dari lubang itu -saat itu hujan sedang turun."
Polisi mengatakan bahwa keempat napi tersebut kabur dari sel mereka pada pukul 10:00 malam dan berada di luar penjara sejak pukul 2:30 pagi keesokan harinya.
"Setelah mereka keluar dari penjara, mereka mengganti pakaian yang mereka bawa dari dalam penjara," kata Inspektur Setyawan.
Napi Australia, Shaun Davidson, dan napi Malaysia, Tee Kok King masih dalam pelarian, lebih dari tiga minggu sejak kabur dari Kerobokan. Sayed Mohammed Said (depan) dan Dimitar Nikolove (belakang) di Bandara Ngurah Rai dalam rekonstruksi TKP.
Ambros Boli
Davidson hanya punya beberapa bulan lagi untuk menjalani hukuman satu tahunnya atas tuduhan menggunakan paspor orang lain, tapi di saat yang sama ia juga menghadapi dakwaan di Perth.
Keempat napi tersebut melarikan diri dengan menggunakan saluran pembuangan lama dan terowongan sepanjang 15 meter, yang juga diyakini telah digunakan untuk lalu lintas obat-obatan terlarang dari dan ke dalam serta luar penjara.
Penjara Kerobokan dibangun pada akhir tahun 1970an untuk menampung sekitar 300 tahanan namun kini memiliki lebih dari 1.300 napi laki-laki.
Program Koresponden Luar Negeri ABC baru-baru ini mengabadikan kehidupan di penjara sesak -yang juga merupakan rumah tahanan bagi Matthew Norman dan Si Yi Chen, keduanya adalah anggota geng Bali Nine -ini selama lebih dari seminggu.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 16:30 WIB 13/07/2017 oleh Nurina Savitri.
Lihat Artikelnya di Australia Plus
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lempari Muslimah Dengan Botol Bir, Pria Perth Diadili