"Pada waktu itu ditangkap seorang laki-laki inisial AL, atau Awaluddin. Sekitar kurang lebih 1 jam kemudian tidak jauh dari lokasi itu, dilakukan penangkapan laki-laki usia 27 tahun inisial A atau disebut Andika," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta, Senin (12/11).
Menurut Boy, dua pria tersebut adalah target yang telah ditetapkan oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror. Saat ini, kata dia, masih ada sejumlah orang yang menjadi target polisi terkait aksi teror di Sulsel itu. Polisi menduga mereka terlibat dalam aktivitas teror di Poso selama ini.
"Dari Poso sebagaimana diketahui, pernah kita sampaikan, terdiri dari pihak yang datang dari luar kota Poso dan Sulawesi. Ini kelompok yang melarikan diri dari Poso, termasuk ke Sulsel," sambungnya
Saat penangkapan keduanya, polisi menyita bom pipa satu buah, senjata api revolver, lima amunisinya dan dua alat komunikasi. Dari Andika juga disita sebuah pistol.
"Saat ini petugas masih lakukan pemeriksaan intensif dua orang tadi," pungkas Boy.
Seperti diketahui, dalam peristiwa teror ini, Syahrul berhasil menghindari ancaman bom pipa tersebut, meski ia tengah berada di atas panggung tempat acara berlangsung. Belum diketahui, motif teror yang dilakukan keduanya pada Syahrul.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menguat, Aspirasi Pembentukan Provinsi Cirebon
Redaktur : Tim Redaksi